Mataram (suarantb.com) Analis Kekayaan Intelektual Kantor Wilayah Kementerian Hukum NTB, I Nyoman Sanistrya Utaya didampingi Azwar Riyadi Pelaksana pada Bidang Pelayananan Kekayaan Intelektual (KI) menjadi narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) Program Pendampingan bagi UMK Pangan Olahan di NTB pada, Senin, 26 Mei 2025.
Berlangsung di Aula Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram, I Nyoman Sanistrya Utaya menyampaikan materi tentang pentingnya kepemilikan merek mulai dari jenis merek, fungsinya, pelindungan hukum, serta tata cara pendaftran merek kepada para peserta bimtek. Selain itu, disampaikan juga beberapa kasus pelanggaran merek di NTB yang sedang di tangani oleh Kanwil Kemenkum NTB.
“Hal ini bertujuan agar para pelaku usaha dapat lebih mengetahui terhadap merek dagang/jasa yang dimiliki dan segera mendaftarkan mereknya,” kata Sanistrya.
Bimtek yang digelar oleh BBPOM di Mataram ini diikuti oleh 23 orang dari para pelaku UMK di Lombok dengan tujuan untuk memastikan para UMK dapat lebih memahami terhadap pentingnya legalitas, jaminan mutu dan keamanan produk.
Kepala BBPOM NTB, Yosef Dwi Irwan, menyampaikan bahwa kegiatan bimtek ini menghadirkan narasumber seperti Kanwil Kemenkum NTB tentang Merek, Dinas Perdagangan tentang pemasaran, kantor pajak tentang pentingnya pajak, serta BPPJH untuk sertifikasi halal untuk dapat mendampingi pelaku UMK dalam mengurus legalitas dan sertifkasi dari masing-masing instansi.
“Untuk BBPOM sendiri dalam kepengurusan izin edar saat ini sudah mempermudah tidak hanya dari syarat bahkan dari PNBP yang dikenakan dengan adanya pemberian kompensasi maupun diskon sehingga pelaku UMK tidak perlu ragu dan takut untuk mengurus izin edar POM-nya,”ujarnya.
Dalam sejumlah kesempatan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum NTB, I Gusti Putu Milawati, menyatakan salah satu upaya mendorong peningkatan perekonomian di wilayah adalah dengan mendaftarkan Kekayaan Intelektual. “UMKM ini merupakan penyokong ekonomi. Kalau sudah daftar merek, nilai dari produksi UMKM bisa meningkat,” tutur Mila. (r/*)