Mataram (Suara NTB) – Dalam upaya melestarikan budaya lokal sekaligus memperkaya pengalaman belajar anak-anak sekolah dasar, mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Mataram melaksanakan proyek pengembangan permainan tradisional Nusa Tenggara Barat selama tiga minggu penuh di bulan Mei 2025. Kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL) yang inovatif dan melibatkan sejumlah sekolah dasar di berbagai wilayah Pulau Lombok.
Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Bermain dan Permainan Anak Sekolah Dasar, yang diarahkan oleh Dr. Prayogi Dwina Angga, S.Or., M.Pd. Dalam proyek ini, mahasiswa ditantang untuk mengidentifikasi, mengangkat kembali, dan mengemas permainan tradisional khas Lombok dan Sumbawa melalui media pop-up book yang menarik serta video demonstrasi edukatif.
“Melalui pendekatan berbasis proyek ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang budaya lokal, tetapi juga berperan aktif dalam mengenalkannya kembali kepada generasi muda. Ini adalah bentuk nyata dari pendidikan kontekstual yang membumi dan menyentuh langsung masyarakat,” ujar Prayogi.
Setiap kelompok mahasiswa menggali permainan tradisional yang memiliki nilai edukatif dan budaya yang kuat—bukan permainan umum seperti engklek atau petak umpet, melainkan permainan lokal yang mulai terlupakan. Mereka merancang buku interaktif dan video panduan yang mengilustrasikan cara bermain, nilai-nilai edukatif, serta strategi integrasi permainan ke dalam pembelajaran di sekolah dasar.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para guru dan siswa di sekolah mitra. Anak-anak terlihat antusias mengikuti demonstrasi permainan, sementara para guru menyatakan bahwa pendekatan ini memberikan alternatif pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mendidik.
“Proyek ini tidak hanya mengembangkan kreativitas mahasiswa, tetapi juga menjadi sumbangsih nyata terhadap pelestarian budaya dan penguatan karakter anak melalui permainan,” tambah Prayogi.
Dengan kolaborasi lintas sekolah dasar dan semangat mahasiswa PGSD yang tinggi, kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik untuk gerakan yang lebih luas dalam menghidupkan kembali kekayaan permainan tradisional Nusantara khususnya permainan tradisional asli NTB di lingkungan pendidikan dasar. (ron)