spot_img
Senin, Juni 23, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEArea Camping Gunung Rinjani Dikavling, TNGR akan Berikan Sanksi

Area Camping Gunung Rinjani Dikavling, TNGR akan Berikan Sanksi

Mataram (Suara NTB) – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menegaskan bahwa tidak ada regulasi yang mengatur pembokingan atau pengklaiman lokasi tenda di area perkemahan Gunung Rinjani. Penegasan ini disampaikan menyusul viralnya kasus adanya pendaki yang diduga membooking lahan perkemahan di Gunung Rinjani.

“Secara regulasi, tidak ada yang mengatur tentang pembokingan lokasi tenda atau perkemahan. Semua pendaki memiliki hak yang sama karena area tersebut adalah ruang publik,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman, Selasa, 3 Juni 2025.

Yarman meminta siapa pun yang menemukan praktik pembookingan tempat camping secara sepihak untuk segera melapor kepada petugas. “Silakan lapor ke kami, baik ke petugas di atas gunung maupun petugas di pintu masuk,” lanjutnya.

Mengenai sanksi, pihak TNGR menyatakan akan bertindak tegas jika terbukti ada pelanggaran yang mengganggu kenyamanan dan ketertiban pengunjung. Sanksi bisa berupa teguran hingga blacklist, tergantung tingkat pelanggaran.

“Kalau memang terbukti mengganggu ketertiban dan kenyamanan pendaki lain, bisa kita blacklist. Tapi tentunya akan ada pemeriksaan dulu. Jika ada laporan dari pendaki lain, pasti kami tindak lanjuti,” katanya.

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi terkait adanya pendaki atau Open Trip (OT) yang mengklaim lahan kemping yang masuk ke TNGR. Yarman mengaku, isu kavling area camping ini diketahui melalui media sosial.

Kendati belum ada laporan, TNGR tetap mengambil langkah untuk memastikan tidak ada kasus semacam ini di kawasan TNGR.

Kita tetap, kita lagi coba mencari informasi tersebut, siapa yang melakukan itu. Teman-teman lagi menggali, nanti kita akan panggil bahwa itu memang memang pelakunya harus kita periksa, tegasnya
Adapun saat ini, Gunung Rinjani sedang dalam high session atau ramai kunjungan. Yarman menghimbau seluruh pendaki, porter, dan pemandu untuk menjaga etika dalam pendakian.
Padat pengunjung, minat masyarakat tinggi, saya himbau untuk tidak melakukan klaim atau booking, itu merupakan ruang public, imbaunya.

Petugas TNGR bersama relawan di lapangan juga akan terus melakukan pemantauan untuk memastikan area camping tetap terbuka dan nyaman bagi semua pendaki. Ada petugas kita di juga di lapangan, di lapangan ada yang mantau, volunteer-volunteer kita di atas kan, pungkasnya. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO