Mataram (Suara NTB) – Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera mencapai puncaknya. Sejak Senin, 2 Juni 2025 hingga Kamis, 5 Juni 2025, para finalis akan melakukan serangkaian penilaian oleh dewan juri. Pembukaan kegiatan Penentuan Pemenang Pemilihan Duta Bahasa Provinsi NTB Tahun 2025 dirangkaikan dengan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang bertempat di Balai Bahasa Provinsi NTB. Sebanyak 20 finalis menyematkan samir sebagai tanda tahap Penentuan Pemenang dibuka secara resmi.
Hari pertama adalah hari paling padat. Finalis menjalani serangkaian penilaian. Pada penilaian pertama, finalis memaparkan program krida kebahasaan dan kesastraan yang telah dirancang, diimplementasikan, dan dilaporkan secara berpasangan. Dari 20 finalis, ada 10 macam program krida kebahasaan dan kesastraan yang menarik perhatian dewan juri.
Penilaian kedua, dewan juri memiliki kesempatan untuk melakukan wawancara secara mendalam. Wawancara dibagi menjadi tiga pos, yaitu pos bahasa asing, program krida, dan psikologi. Juri yang bertugas di pos bahasa asing adalah Ahmad Junaidi, Dosen FKIP Universitas Mataram dan Pemengaruh, dan Ahmad Munjizun, Pemenang Favorit Duta Bahasa NTB Tahun 2015, staf gubernur, dan pemengaruh.
Untuk pos program krida, juri yang bertugas adalah, Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB, Dwi Pratiwi; Kepala Stasiun TVRI NTB, Okta Helena Kati Jara; dan Zamzam Hariro, Penerjemah Ahli Madya Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk pos 3, juri yang bertugas adalah Wahyu Hasni Ilmi, psikolog klinis BNN Provinsi NTB beserta timnya.
Setelah presentasi berakhir, para finalis mendapat evaluasi dari dewan juri yang berkaitan dengan program krida dan wicara publik. “Program krida harus berdampak bagi masyarakat dan sesuai dengan tugas dan fungsi Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat,” ujar Dwi Pratiwi saat memberikan evaluasi program krida.
Okta Helena Kati Jara memberikan evaluasi mengenai penampilan. Masih banyak aspek wicara publik yang harus ditingkatkan peserta. “Dalam wicara publik, tidak hanya intonasi dan kejelasan saja yang dinilai, penampilan pun juga dinilai,” imbuhnya.
Kegiatan terakhir yang harus dilakukan oleh peserta adalah latihan persiapan anugerah. Anugerah Pemilihan Duta Bahasa akan dilaksanakan pada hari terakhir, yaitu 5 Juni 2025.
Pada hari kedua Selasa, 3 Juni 2025, sebanyak 20 Finalis Duta Bahasa melaksanakan tes psikologi dan tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang dilaksanakan di Aula Selaparang, Hotel Lombok Raya, Kota Mataram.
Sesuai jadwal, tes psikologi dilaksanakan dengan dua metode. Pertama, peserta mengerjakan soal bergambar. Kedua, peserta melakukan studi kasus diskusi kelompok terpumpun (DKT). Wahyu Hasni Ilmi, psikolog klinis dari BNN Provinsi NTB menjadi penilai pada tes psikologi kali ini. Para finalis diberikan suatu masalah dan diminta untuk berdiskusi untuk memecahkan masalah tersebut.
Selanjutnya, tes UKBI dilaksanakan secara serentak dan dibimbing oleh Tim KKLP UKBI, Lentera Nurani Setra dan Desi Rachmawati. “Nilai UKBI selaras atau berbanding lurus dengan kemampuan sosial dalam berkomunikasi. Jadi, tunjukkanlah kemampuan kalian dalam mengerjakan tes,” ungkap Lentera sebelum ujian dimulai. Seperti yang telah diketahui, UKBI merupakan salah satu faktor penting bagi para finalis untuk dapat meraih gelar juara dalam kegiatan Pemilihan Duta Bahasa ini.
Selanjutnya, para finalis melaksanakan latihan untuk pertunjukan minat dan bakat. Latihan ini dilakukan sebagai persiapan pertunjukkan minat dan bakat serta penganugerahan. Kemampuan minat dan bakat akan dipamerkan pada hari ketiga, sedangkan penganugerahan akan dilaksanakan di hari terakhir. (ron)