spot_img
Senin, Juni 23, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEDongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Mendagri Komitmen Bantu NTB agar Diberi Relaksasi Ekspor Konsentrat

Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Mendagri Komitmen Bantu NTB agar Diberi Relaksasi Ekspor Konsentrat

Mataram (Suara NTB)-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berkomitmen membantu NTB, salah satunya dengan menelpon Menteri Energi dan Dumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk memberi peluang membuka kran relaksasi ekspor konsentrat. Dengan ekspor konsentrat ini, sehingga mampu kembali mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah ini.

Komitmen ini disampaikan Memdagri Tito Karnavian terkait penghentian ekspor konsentrat dari PT Amman Nusa Tenggara (AMNT) sehingga mempengaruhi kondisi ekonomi di NTB.

Ekonomi NTB minus 1,47 persen. Rupanya ketergantungan pada pertambangan cukup tinggi. Dengan ditutupnya smelter di Sumbawa dan konsentrat tidak boleh diekspor, maka berdampak pada pertumbuhan ekonomi NTB, ujar Tito pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi NTB tahun 2025 di Mataram, Rabu, 4 Juni 2025.

Secara khusus ia pun mengapresiasi langkah Gubernur NTB, Dr.H.Lalu Muhamad Iqbal dalam mendorong soal ekspor konsentrat. Karena itu, Mendagri menyampaikan siap membantu Provinsi NTB. Saya tahu Pak Gubernur kerja keras untuk relaksasi. Saya sudah telepon Pak Bahlil (Menteri ESDM), nanti akan berkomunikasi kembali dengan Pak Bahlil, kata Tito.

Mantan Kapolri ini menyampaikan sejumlah data tentang NTB. Dari data BPS, angka inflasi di NTB terjaga memenuhi target 1,63 persen. Sedangkan untuk pengangguran terbukanya angka Provinsi NTB cukup rendah tercatat 2,73 persen, di bawah nasional sebesar 4,91 persen.

Ini kerja bagus. Gini ratio lumayan agak tinggi 0,375 ada di daerah tertentu yang kaya banget,” ucapnya.

Selain itu, Mendagri juga menyinggung terkait dampak efisiensi anggaran yang berimbas pada berbagai sektor, termasuk sektor perhotelan. Pada kesempatan itu, Mendagri memberikan lampu hijau kepada seluruh pemerintah daerah untuk kembali menggelar ragam kegiatan hingga rapat di hotel dan restoran.

Daerah boleh melaksanakan kegiatan di hotel dan restoran. Saya jamin karena saya sudah bicara langsung (dengan Presiden Prabowo), ujar Mendagri.

Tito menekankan bahwa pemerintah harus memikirkan hotel dan restoran yang hidup dari agenda Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE).

Menurutnya, lapangan usaha perhotelan dan restoran memiliki karyawan yang tidak sedikit dan juga rantai pasok makanan serta minuman. Kegiatan rapat di hotel dan restoran dapat menghidupkan para produsen yang memasok barang ke hotel dan restoran.

Kurangi boleh, tetapi jangan sama sekali tidak ada. Tetap laksanakan kegiatan di hotel dan restoran. Target betul hotel dan restoran yang kira-kira agak kolaps, buatlah kegiatan di sana supaya mereka bisa hidup, pesan Mendagri.

Tito juga menyampaikan bahwa peluang paling besar untuk menggelar kegiatan dan rapat di hotel atau restoran hanya ada di daerah. Sebab pemerintah pusat hanya memotong anggaran sebesar Rp50 triliun untuk 552 daerah di Indonesia.

Angka pemotongan anggaran Rp50 triliun itu tidak terlalu signifikan jumlahnya sehingga alokasi anggaran lain tidak terganggu.

“Jadi, daerah biarkan saja untuk (rapat) ke hotel dan restoran, tidak apa-apa. Perjalanan dinas, fine. Tolong pakai perasaan kalau seandainya rapat cukup tiga sampai empat kali, jangan dibikin 10 kali rapat, Tito mengingatkan.

Sementara Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, kehadiran Mendagri dan Wamen PPN/Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard dalam Musrenbang menjadi penyemangat mewujudkan visi dan misi Makmur Mendunia.

“Secara khusus kami ingin meminta arahan dari Bapak Mendagri dan Bapak Wamen Bappenas,” katanya.

Dijelaskan, Musrenbang melibatkan semua pemangku kepentingan. Ini paradigma baru membangun NTB lintas sektor, sementara keterbatasan SDM dan anggaran dapat ditekan. Ini menjadikan daerah ini lumbung pangan dan agro maritim. Serta pariwisata berkelas dunia, ucapnya.

Saat ini, sambungnya, tengah ada studi kelayakan untuk silo (gudang penyimpanan) jagung. Ada juga studi kelayakan dengan Kampus ITS Surabaya untuk pengangkutan dengan kapal tongkang (mini port). Akan kesulitan kalau membangun dermaga, termasuk kami minta dukungan dari Presiden 40.000 hektare lahan pertanian,” terang Iqbal.

Lebih jauh, Provinsi NTB akan memperkuat budi daya perikanan. Selama ini bertumpu ikan tangkap. Selanjutnya, akan diarahkan untuk budi daya perikanan. “Termasuk penjajakan konektivitas, dengan destinasi baru ke Perth Australia, Bangkok Thailand, maupun Bali. Ke depan menghidupkan Senggigi yang mati suri,” imbuhnya.

Ditambahkannya, destinasi wisata di Provinsi NTB belum terkoneksi dengan baik, dimulai dengan memperbaiki infrastruktur jalan. Itu akan menyambungkan konektivitas antar destinasi wisata,” katanya. (era/r)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO