Selong (Suara NTB) – Semua pengunjung di Perpustakaan Lombok Timur (Lotim) harus melepas alas kaki sebelum memasuki ruang baca tempat koleksi buku. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) menerapkan istilah Mapustaki, yakni akronim dari Masuk Perpustakaan Tanpa Alas Kaki.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lotim H. Mugni kepada Suara NTB mengatakan larangan tersebut dimaksudkan agar perpustakaan sebagai ruang baca tetap bersih.
Apalagi diketahui gedung perpustakaan Lotim ini baru selesai dibangun. Diinginkan Mugni, ruang baca ini tetap terjaga kebersihannya. Dikhawatirkan, kalau sepatu atau alas kaki bebas masuk maka akan membuat ruangan tempat baca menjadi tidak nyaman.
Mugni menginginkan, perpustakaan ini menjadi tempat yang menarik dan senang dikunjungi oleh semua pihak. Ia mengajak seluruh mahasiswa yang ada di seluruh perguruan tinggi di Lotim dapat memanfaatkan perpustakaan ini dengan baik.
Perpustakaan Lotim saat ini memiliki 23 ribu judul buku atau 46 ribu eksemplar buku. Koleksi buku terus diupayakan dapat bertambah. Berbagai disiplin ilmu di perpustakaan ini sudah disediakan.
Selanjutnya, sesuai komitmen Bupati Lotim, Perpustakaan Lotim rencana akan dibuat sebagai tempat wisata edukasi. Semua pengunjung bisa menikmati fasilitas perpustakaan dengan aman dan santai. Membaca sambil berwisata, akan dibuat juga taman cantik di depan kantor Perpustakaan.
Gedung Perpustakaan ini juga akan dilengkapi fasilitas penunjang lainnya sehingga pengunjung merasa betah berada di dalam gedung perpustakaan. (rus)