spot_img
Rabu, Juni 18, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIPermintaan Tinggi, Pertamina Patra Niaga Tambah Penyaluran 20 Ribu Tabung LPG Subsidi...

Permintaan Tinggi, Pertamina Patra Niaga Tambah Penyaluran 20 Ribu Tabung LPG Subsidi di Mataram

Mataram (Suara NTB) – Pasca-momentum lebaran Iduladha 1446H/2025 pada 6 Juni lalu, masyarakat di Kota Mataram merasa kesulitasn mendapatkan LPG subsidi 3 Kg.

Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Sales Area Nusa Tenggara Barat (NTB) kemudian melakukan pengecekan lapangan, termasuk agen dan pangkalan setempat untuk memastikan kondisi tersebut.

Diketahui, stok di pangkalan untuk Kota Mataram dan sekitarnya masih aman walupun pada umumnya serapan masih tinggi, barang lebih cepat habis di pangkalan dibanding kondisi biasanya.

“Pertamina sudah melakukan pengecekan dan dari hasil penelusuran, ditemukan lonjakan konsumsi LPG 3 kg di Kota Mataram dan sekitarnya ditengarai tingginya penggunaan LPG 3 kg saat momen Iduladha pekan lalu yang bersamaan dengan libur panjang. Sehingga banyaknya wisatawan yang beraktivitas di Lombok. Sejak pekan lalu hingga pekan ini juga sedang banyak hajatan (pernikahan), kondisi ini kemudian menyebabkan masyarakat panic buying dan menimbulkan isu kelangkaan LPG 3 Kg,” jelas Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Rabu, 11 Juni 2025.

Ahad menambahkan, pada momen Iduladha pekan lalu, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Sales Area NTB telah melaksanakan penyaluran fakultatif sebagai antisipasi permintaan yang tinggi untuk LPG 3 Kg.

Penyaluran fakultatif yang diberikan hingga 98% dari rata-rata penyaluran harian, dengan total lebih dari 20 ribu tabung. Penyaluran fakultatif sebagai tambahan penyaluran pada hari-hari tertentu salah satunya Iduladha ini telah dilaksanakan melalui koordinasi dengan pemerintah daerah setempat, jumlah yang diberikan juga sesuai dengan estimasi kebutuhan.

Ahad menambahkan, kondisi pembelian LPG 3 Kg dengan rangkaian perayaan hingga saat ini terjadi dalam jumlah cukup banyak diatas kebutuhan normal rumah tangga, sementara pembelian oleh pengecer dibatasi oleh pangkalan sesuai aturan yakni 10% dari alokasi pangkalan.

Di sisi lain pangkalan lebih mendahulukan pembelian ke konsumen langsung dibandingkan kepada pengecer. Atas kondisi ini, kami telah menambahkan alternatif dengan rencana penyaluran ekstra dropping.

“Agar situasi tetap kondusif, kami himbau kepada masyarakat untuk dapat melakukan pembelian sesuai peruntukan karena nyatanya masih banyak terdapat penggunaan LPG 3 Kg yang tidak tepat sasaran di konsumen pengguna seperti “Horeka” dan peternakan. Koordinasi lintas sektor sangat dibutuhkan sebagai upaya penyaluran LPG bersubsidi 3 kg agar tepat sasaran,” tutup Ahad. (bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -









VIDEO