Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Sumbawa, mengusulkan sebanyak 13 desa di wilayah pesisir menjadi kampung nelayan merah putih ke Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) untuk bisa diintervensi di tahun 2025.
“13 desa tersebut proposalnya sudah masuk semua ke Kementerian dan saat ini kita tengah memperbaiki dokumen usulan tersebut salah satunya layout desa merah putih,” Kata Kadislutkan mulai Kabid perikanan tangkap H. Burhanuddin, kepada Suara NTB, Selasa (28/4).
Haji Bur melanjutkan, layout tersebut berkaitan dengan ketersediaan tanah untuk pembangunan sejumlah infrastruktur pendukung. Bahkan salah satu desa yang akan menjadi perhatian khusus dari KKP adalah pulau Bungin untuk pengembangan lebih lanjut.
“Insyaallah Bungin ini akan menjadi perhatian dari KKP karena tidak hanya penataan kawasan yang dilakukan melainkan pengembangan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Terlebih lagi saat ini pulau Bungin juga akan menjadi salah satu desa yang akan ditangani tidak hanya KKP melainkan juga Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Sinergi ini nantinya akan menjadikan pulau Bungin sebagai desa merah putih berbasis ekonomi masyarakat.
“Jadi, desa merah putih ini bukan hanya penataan desanya saja, melainkan akan dibangun pabrik es (cold storage) dan bantuan untuk nelayan termasuk bengkel,” ucapnya.
Fasilitas pendukung tersebut nantinya akan dikelola oleh koperasi merah putih yang saat ini tengah dibentuk oleh Pemerintah. Sehingga akan terjadi pertumbuhan ekonomi di masyarakat wilayah pesisir dan tujuan akhirnya menurunkan angka kemiskinan.
“Tujuan akhir dari program tersebut meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat desa sekaligus penataan kawasan nya agar tidak terkesan kumuh,” ujarnya.
Ia menambahkan, tujuan akhir dari program tersebut tentu sangat bagus demi kesejahteraan ekonomi masyarakat di desa. Sementara hasil kordinasi terakhir dengan kepala desa Bungin untuk pelaksanaan program tersebut mereka memiliki kendala.
“Ketersediaan tanah menjadi kendala di desa Bungin, tetapi kami tetap akan mencari solusi terbaik agar kendala ini bisa diselesaikan sehingga pembangunan infrastruktur penunjang bisa dilakukan salah satunya pembangunan cold storage,” tukasnya. (ils)