spot_img
Jumat, Juni 20, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWAKemantapan Jalan di Sumbawa dan KSB Alami Penurunan

Kemantapan Jalan di Sumbawa dan KSB Alami Penurunan

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi (BPJP) Pulau Sumbawa, mengaku bahwa kondisi kemantapan jalan di Sumbawa dan Sumbawa Barat mengalami penurunan dari 84 persen menjadi 79 persen

“Panjang ruas jalan yang masuk dalam kewenangan kami (BPJP) mencapai 483 kilometer yang mencakup dua wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat dengan kemantapan hanya 79 persen,” Kata kepala BPJP Sumbawa, Mustafa kepada Suara NTB, Selasa, 10 Juni 2025.

Ia melanjutkan, penurunan persentase tersebut terjadi akibat bencana alam yang terjadi di wilayah setempat terutama banjir dan tanah longsor. Bahkan hingga saat ini masih ada beberapa ruas jalan yang belum bisa ditangani optimal hanya sebatas penanganan darurat.

“Kondisi yang sangat parah ada di ruas jalan Lenangguar- Lunyuk, Plampang- Labangka, Simpang Negara Moyo- Ulu Air dan Sekongkang- Tongo dan Ruas jalan Benete- Sejorong- Tatar dan perbatasan kecamatan Lunyuk,” ucapnya.

Terhadap ruas jalan tersebut, Mus mengaku sudah melaporkan ke pemerintah provinsi untuk bisa dilakukan penanganan lebih lanjut. Hal itu dilakukan karena jika terus dibiarkan kerusakannya akan semakin parah dan anggaran yang dibutuhkan nantinya juga besar.

“Rata-rata kerusakan jalan yang terjadi di Sumbawa dan Sumbawa Barat karena faktor alam. Jika kita tidak tangani segera akan mengganggu kenyamanan masyarakat,” ujarnya.

Ia pun menyebutkan, baru-baru ini juga ada kejadian jalan amblas di ruas jalan Lunyuk- Tatar. Bahkan kondisi jalan tersebut sudah tergerus setengah badan jalan sehingga dibutuhkan anggaran untuk penanganan darurat.

“Kemarin saya sudah lakukan pengecekan lapangan dan kondisinya memang harus segera ditangani segera, jika tidak jalan tersebut akan putus dan mengganggu mobilitas masyarakat,” tambahnya.

Ia pun memastikan, pihaknya sudah mengusulkan anggaran untuk penanganan dan pemeliharaan terhadap ruas jalan tersebut tetapi belum maksimal. Bahkan untuk pemeliharaan jalan termasuk mengembalikan kondisi kemantapan jalan membutuhkan anggaran hingga puluhan miliar.

“Jadi, untuk mengembalikan 1 persen saja kemantapan jalan kita butuh anggaran sekitar Rp20 miliar karena kondisi jalan yang ada saat ini sudah sangat parah, ” ucapnya.

Ia menambahkan, pihaknya pun sudah sering mengusulkan anggaran untuk penanganan terhadap ruas jalan yang rusak itu. Hanya saja sampai dengan saat ini anggaran yang digelontorkan belum maksimal hanya sebatas penanganan darurat saja.

“Hampir setiap tahun selalu kita usulkan anggaran, tetapi realisasi nya memang masih belum maksimal, sehingga kami berharap agar penanganan jalan ini menjadi prioritas demi kelancaran mobilisasi masyarakat dan barang, ” tukasnya. (ils)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO