Selong (Suara NTB) – Wakil Bupati (Wabup) Lombok Timur (Lotim) H. Muhammad Edwin Hadiwijaya menyambut baik kehadiran Happy Heart Australia yang telah membantu membangun infrastruktur pendidikan di Kabupaten Lotim. Utamanya perbaikan gedung sekolah yang rusak akibat musibah gempa 2018 lalu. Wabup menegaskan, pihaknya membuka lebar-lebar pintu kolaborasi dengan para NGO untuk bantu membangunkan Lotim fasilitas umum.
Penegasan ini disampaikan Wabup saat menghadiri peresmian gedung SDN 2 Padak Guar, Kecamatan Sambelia, pada Rabu, 11 Juni 2025.
Dalam rilis Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (PKP) Sekretariat Daerah Kabupaten Lotim, Ahmad Azroi, Kamis kemarin, ada enam unit Ruang Kelas Baru (RKB) dengan empat kamar kecil yang dibangun pihak Happy Heart dan classroom of hope kemitraan Indonesia Australia.
Siswa SDN 2 Padak Guar ini menanti enam tahun lamanya baru dibangunkan gedung baru. Harapan Wabup, semakin banyak pihak yang ikut ambil bagian untuk membantu Lotim mengatasi persoalan Lotim. Wabup menyebut, salah satunya ada Planet Foundation yang berfokus pada penyediaan sumber air bersih bagi anak-anak di sekolah dengan sistem filtrasi yang higienis.
Menurut Wabup, kolaborasi dengan NGO, baik internasional maupun nasional, menjadi kunci dalam merenovasi dan membangun ruang kelas di berbagai wilayah. Kolaborasi dengan NGO diharapkan menjadi solusi atas persoalan sampah, utamanya sampah plastik. Diketahui, pihak Happy Heart membangunkan RKB ini dari bahan baku sampah plastik sehingga dijamin tahan gempa.
Koordinator Happy Hearts Project Upan menjelaskan sebanyak 70 persen sekolah di Indonesia tidak layak digunakan. Kondisi ini menjadi perhatiannya. Selain berupaya menyiapkan sekolah yang nyaman, persoalan lingkungan juga menjadi atensi. Pasalnya, masalah sampah di Indonesia masih jadi persoalan besar. Terdapat 24 ribu ton sampah per hari dihasilkan dan 58 persen di antaranya merupakan sampah yang tidak terkelola dengan baik.
 Padak Guar adalah sekolah kelima yang dibangun bersama Classroom of Hope, dengan total 31 kelas dan 16 toilet yang telah dibangun di seluruh Indonesia.
Ia menerangkan bangunan tersebut tidak hanya aman untuk anak-anak, tetapi juga aman untuk lingkungan. Kelebihannya adalah secara teknologi dan sains, bangunan ini dapat bertahan lebih dari 50 tahun dan tahan gempa 8 Skala Richter. (rus)

