spot_img
Sabtu, Juli 19, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANBalai Bahasa NTB Dampingi Pegiat BIPA di Loteng

Balai Bahasa NTB Dampingi Pegiat BIPA di Loteng

Mataram (Suara NTB) – Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Kegiatan Mandalika-BIPA untuk Masyarakat Inovatif (Mandalika-BUMI) yang menyasar berbagai komunitas dan pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, pekan kemarin. Sebanyak 25 peserta yang berasal dari komunitas Suka Bahasa Private Learning dan komunitas lainnya mengikuti kegiatan ini di salah satu hotel di Kuta, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).

Kepala Balai Bahasa NTB, Dwi Pratiwi, dalam sambutan pembuka mengungkapkan bahwa tujuan Balai Bahasa NTB adalah memperkenalkan Balai Bahasa NTB sebagai UPT Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Balai Bahasa NTB memiliki program unggulan internasionalisasi bahasa Indonesia yang menyasar para pegiat BIPA. Program BIPA ini akan didiskusikan pada kegiatan ini untuk menggiatkan implementasinya.

“Balai Bahasa Provinsi NTB melakukan pendampingan kepada berbagai komunitas dan pegiat BIPA. Harapan kami, komunitas ini menjadi mitra strategis Balai Bahasa NTB untuk pengembangan program BIPA. Program ini perlu kita gencarkan karena Provinsi NTB merupakan destinasi wisata unggulan. Ada hal-hal positif yang bisa dilakukan oleh para pegiat BIPA dalam memperkenalkan bahasa dan budaya kepada para penutur asing,” paparnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Tim Kerja BIPA Balai Bahasa NTB, Zamzam Hariro. Ia mendorong para pegiat BIPA untuk terus aktif melaksanakan kegiatan BIPA di komunitas masing-masing. Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah agar bahasa Indonesia lebih mendunia karena penutur bahasa Indonesia terbanyak di ASEAN. Jadi, menurutnya hal ini bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan bersama.

“Tentunya ke depan hal ini dapat membuka lapangan kerja lebih luas yang berdampak juga pada peningkatan ekonomi masyarakat. Secara khusus, Balai Bahasa NTB mendapat amanat untuk penginternasionalisasian bahasa Indonesia. Secara konteks wilayah Provinsi NTB dengan peningkatan pariwisatanya dapat berperan pada peningkatan internasionalisasi bahasa Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia dapat berperan dan memiliki dampak positif melalui upaya inovasi Mandalika-BUMI ini,” tuturnya

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa berbagai cara bisa diupayakan dalam menarik perhatian wisatawan asing untuk belajar bahasa Indonesia. Salah satu yang telah dilakukan oleh Balai Bahasa NTB, yaitu menyiapkan SDM di desa-desa wisata untuk meningkatkan kompetensi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Untuk itu, saat ini Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat mencoba membuat pembelajaran mandiri dengan konsep kearifan lokal dan kebutuhan sasaran masyarakat.

Pada kegiatan ini, pembelajaran dilakukan dalam bentuk pendataan kebutuhan pegiat BIPA dan diskusi bersama yang dipandu oleh Tim Kerja BIPA. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh para pegiat BIPA untuk mendiskusikan berbagai ide dan kondisi di lapangan saat menjadi pegiat BIPA. Pata peserta dibagi menjadi tiga kelompok yang bertugas mengisi dan mendiskusikan tema-tema yang seriang ditemui saat berinteraksi dengan wisatawan asing. Kemudian, setiap tim mempresentasikan hasil diskusi daj diberi masukan oleh kelompok lainnya sehingga terjadi pertukaran pengetahuan antartim.

Kepala Balai Bahasa NTB menambahkan perlunya pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) secara kreatif, memanfaatkan media permainan lokal untuk memantik minat wisatawan asing belajar bahasa Indonesia. Kegiatan ini menunjukkan komitmen berkelanjutan Balai Bahasa NTB dalam mengembangkan program inovasi Mandalika-BUMI. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO