spot_img
Selasa, Juli 8, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIPinalo, Kerajinan Tenun Khas Lombok Berbahan Ramah Lingkungan

Pinalo, Kerajinan Tenun Khas Lombok Berbahan Ramah Lingkungan

Pineapple of Lombok atau yang lebih dikenal dengan nama Pinalo merupakan kerajinan tenun berbahan dasar serat daun nanas dan batang pisang dengan motif khas daerah di Lombok.

Aisyah, founder Pinalo Odist mengatakan, bahan dasar pembuatan Pinalo banyak diambil dari petani-petani nanas dan pisang. “Ini karena limbahnya banyak di Lombok Timur. Ini kita memanfaatkan limbah daun nanas menjadi tekstil,” katanya beberapa waktu lalu.

Kerajinan tenun yang berbahan dasar limbah dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan polyester (bahan sintetis) yang kini marak beredar. “Nah, ini kita menggunakan katun. Katun kan organik, kemudian dikombinasikan serat yang juga organik. Jadi kalau dia rusak, kita buang atau kita tanam tidak ada masalah karena dia organik,” jelasnya.

Ia menambahkan, produk-produk kerajinan sekarang berbahan dasar polyester yang sangat sulit rusak, sehingga berimbas kepada pengolahan sampah. “Itu sebabnya kita bicara masalah pengolahan sampah juga. Green circular, dan ekonomi circular juga,” tambahnya.

Bahkan, pewarnanya pun menggunakan warna alami, seperti kayu Secang. “Jadi kita tidak menggunakan pewarna kimia. Itu yang benar-benar kita memang sangat konsen di lingkungan dan ekonomi,” kata Aisyah.

Di tangan para penenun, Pinalo disulap menjadi kerajinan tenun yang secara ekonomi sangat menjanjikan. Dengan motif khas daerah-daerah di Lombok, Pinalo menjadi barang yang digemari baik di dalam maupun luar negeri

“Sudah kita ekspornya ke Amerika, Jepang, dan Eropa sudah. Di Indonesia, Bali paling banyak Kita punya request. Bali, Lombok juga Surabaya, Jakarta. Biasanya sih hotel dan villa. Karena memang dia untuk ke hotel,” ungkapnya.

Pinalo tidak hanya menghasilkan kerajinan tenun seperti taplak meja, tapi juga dapat dibuat menjadi tas, sarung bantal, dan barang-barang dekorasi lainnya. (sib)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO