spot_img
Selasa, Juli 15, 2025
spot_img
BerandaEKONOMI14 Ribu PMI NTB Ditempatkan ke Luar Negeri hingga April 2025, Malaysia...

14 Ribu PMI NTB Ditempatkan ke Luar Negeri hingga April 2025, Malaysia Tujuan Utama

Mataram (Suara NTB) – Sebanyak 14.025 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) telah diberangkatkan ke luar negeri sepanjang Januari hingga April 2025. Malaysia menjadi negara tujuan utama dengan penempatan sebanyak 9.644 orang.

Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Baiq Nelly Yuniarti, mengatakan tingginya angka penempatan menunjukkan antusiasme masyarakat NTB untuk bekerja di luar negeri, meskipun situasi geopolitik global masih tidak stabil.

“Malaysia masih menjadi pilihan utama karena tingginya permintaan tenaga kerja, proses administrasi yang relatif mudah, serta faktor kedekatan geografis,” ujarnya, Senin, 17 Juni 2025.

Data penempatan menunjukkan bahwa pada Januari 2025, sebanyak 5.154 PMI NTB diberangkatkan ke Malaysia. Pada Februari tercatat 2.125 orang, Maret 1.593 orang, dan April 327 orang.

Selain Malaysia, beberapa negara tujuan utama lainnya adalah Hong Kong (1.153 orang), Taiwan (922), dan Arab Saudi (959). Negara-negara Asia lainnya seperti Singapura, Uni Emirat Arab, Brunei, dan Jepang juga tercatat menerima PMI asal NTB. Bahkan, sejumlah PMI ditempatkan di negara-negara non-tradisional seperti Turki, Korea Selatan, Slovakia, hingga Papua Nugini.

“Keberagaman negara tujuan ini menunjukkan bahwa tenaga kerja NTB cukup adaptif dan mampu bersaing di pasar kerja internasional,” tambah Baiq Nelly.

Namun, terjadi penurunan signifikan dalam jumlah penempatan pada April 2025, yakni hanya 1.170 orang dibandingkan Januari yang mencapai 6.015 orang. Disnakertrans NTB menduga penurunan ini dipengaruhi oleh ketidakstabilan global, terbatasnya kuota dari negara tujuan, serta kendala teknis seperti proses verifikasi dokumen.

“Selain itu, proses penempatan yang kini lebih selektif serta peningkatan pengawasan terhadap calo dan praktik penempatan non-prosedural juga berkontribusi terhadap penurunan ini,” jelasnya.

Disnakertrans NTB, lanjut Baiq Nelly, terus memperkuat sinergi dengan Balai Latihan Kerja (BLK), perusahaan penempatan PMI (P3MI), serta atase tenaga kerja di luar negeri untuk memastikan perlindungan maksimal bagi para PMI asal NTB.

Dinas juga tengah memetakan sektor dan jabatan unggulan sesuai kebutuhan negara tujuan, baik di sektor formal seperti perawat dan teknisi, maupun sektor informal.

“Pekerja migran adalah aset daerah. Kami terus mendorong peningkatan pelatihan, legalitas, serta perlindungan agar keberangkatan mereka memberikan dampak ekonomi yang positif bagi keluarga dan daerah,” pungkasnya. (bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO