spot_img
Senin, Juli 14, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURDesa Borok Toyang Borong Pujian, Raih Lima Besar Nasional Perlindungan PMI

Desa Borok Toyang Borong Pujian, Raih Lima Besar Nasional Perlindungan PMI

Selong (Suara NTB) – Desa Borok Toyang, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur (Lotim), mencatat prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai salah satu dari lima besar desa terbaik tingkat nasional dalam perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Prestasi ini mengukuhkan Borok Toyang sebagai perwakilan terbaik Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam ajang bergengsi tersebut.

Wakil Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moh. Edwin Hadiwijaya, menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian ini. “Masuknya Desa Borok Toyang dalam lima besar nasional menandakan bahwa desa ini telah melakukan langkah-langkah konkret dalam melindungi buruh migran,” ujarnya.

Edwin berharap praktik baik Borok Toyang dapat direplikasi di desa-desa lain yang menjadi kantong PMI di Lotim.  “Ke depan, tanpa harus mengejar prestasi lomba, upaya perlindungan PMI akan menjadi komitmen bersama Pemerintah Desa dan Kabupaten,” tegasnya.

Pemkab Lotim pun berkomitmen menyiapkan program-program khusus perlindungan PMI di desa-desa kantong migran.

Lomba Desa Terbaik Perlindungan PMI merupakan bagian dari Festival Bangun Desa yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT), bekerja sama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran dan Kementerian Ketenagakerjaan. Seleksi telah berlangsung sejak Mei lalu.

Tim Penilaian Lomba, Kartika, menyampaikan selamat kepada Borok Toyang. “Masuk nominasi lima besar bukan hal mudah,” ujarnya.

Dari total 54 desa kantong PMI yang mendaftar secara nasional, hanya 34 desa lolos seleksi awal. Seleksi kemudian menyaring menjadi 10 desa dan akhirnya 5 desa terbaik yang maju ke tahap verifikasi lapangan, termasuk Borok Toyang.

Kepala Desa Borok Toyang, Suparman, mengungkapkan kunci keberhasilan desanya terletak pada Lembaga Sosial Desa (LSD) yang baru dibentuk setahun lalu. “LSD telah memberikan dampak positif signifikan dalam perlindungan PMI di desa kami,” jelas Suparman, Kamis, 19 Juni 2025.

Kegiatan LSD Borok Toyang berfokus pertama  sosialisasi Migran Aman: Memberikan pemahaman tentang proses migrasi yang legal dan aman. Kedua pembinaan Keluarga PMI, khususnya kepada anak-anak dan istri PMI yang ditinggal.

Anak-anak PMI menjadi sasaran utama mengingat risiko ketelantaran. LSD memberikan pendampingan dan perhatian. Berikutnya, istri PMI menjadi fokus penting untuk mengurangi kasus perceraian akibat suami merantau. ‘’LSD memberikan pembinaan berupa pemahaman mengurus rumah tangga sendirian, merawat diri, dan menjaga komunikasi yang baik dengan suami di luar negeri. Kita berikan pemahaman cara merawat diri, berkomunikasi, dan lainnya,” kata Suparman.

Berdasarkan data terbaru 2025, Desa Borok Toyang memiliki 458 PMI, dengan 24 orang di antaranya perempuan. Mayoritas bekerja di Malaysia.

Untuk meminimalisir pemberangkatan PMI secara ilegal, Pemerintah Desa Borok Toyang mengambil langkah tegas.  Pencapaian Desa Borok Toyang ini menjadi bukti nyata bahwa upaya perlindungan PMI di tingkat desa, melalui lembaga yang aktif dan kebijakan yang tegas, mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan pekerja migran dan keluarganya di tanah air. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO