Mataram (Suara NTB) – Event pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII Tahun 2025 siap digelar di NTB. Berbagai macam kesiapan dilakukan panitia agar event bertaraf nasional bisa sukses digelar.
Bagi Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) NTB, peserta yang datang dari 38 provinsi di seluruh Indonesia, tidak hanya berkompetensi meraih prestasi. Yang paling penting adalah bagaimana peserta setelah selesai berkompetensi di induk olahraga (inorga) yang diikuti bersenang-senang menikmati kuliner atau obkek wisata yang ada di NTB. Peningkatan kedatangan peserta KORMI ini adalah mereka datang ke NTB untuk bersenang-senang. Apalagi event Fornas ini bukan olahraga prestasi, tapi untuk bersenang-senang,’’ ujar Sekretaris KORMI NTB Hj. Sri Budi Hastuti Yani, Jumat, 20 Juni 2025.
Meski demikian, pihaknya tetap mengejar peringkat pada KORMI ini, sehingga prestasi kontingen NTB lebih baik dibandingkan tahun 2023 lalu. ‘’Di Fornas VI di Palembang tahun 2022, semestinya tahun 2021, tapi dipindah karena Covid-19. Dari 112 peserta, yang mewakili kontingen NTB berada di ranking 19 dengan 8 emas 8 perak 7 perunggu. Tidak ada biaya, kami mandiri. Pada Fornas VII Jawa Barat, peringkat NTB turun, namun perolehan medali naik dibanding Fornas VI Palembang 2022. .Kita berharap pada Fornas VIII ini perolehan medali kita akan lebih dari yang kemarin. Bisa lebih 20 medali emas,’’ harapnya.
Pihaknya memprediksi jumlah peserta yang akan mengikuti event ini lebih dari 12.000 orang. Hal ini disebabkan, peserta yang datang ke NTB ada yang dibiayai oleh KORMI Provinsi masing-masing. Ada yang juga peserta yang datang secara mandiri. Dicontohkan sejak event Fornas I hingga Fornas VII tahun 2023 di Provinsi Jawa Barat, 65 persen kepesertaannya adalah melalui jalur mandiri.
Diakuinya, KORMI beda dengan KONI. KORMI lebih banyak mandirinya. Dalam hal ini, KORMI tidak hanya membiayai kontingen, tapi membiayai pelaksanaan lomba. Untuk itu, pada tahun 2025 ini, KORMI NTB akan memfasilitasi pada 700 peserta. Jenis fasilitasnya akan segera dibahas.
Pada satu induk cabang olahraga (inorga), peserta ada yang jumlahnya 30, 40 hingga 100 orang lebih. Dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan, jumlah kontingen bisa 1.000 lebih. Dicontohkannya, untuk Jawa Timur yang melapor jumlah peserta yang ikut sebanyak 1.800 peserta. ‘’Ini di luar pendamping dan lain sebagainya. Dari 1.800 tersebut, hanya 300 yang menjadi tanggungan KORMI Provinsi Jawa Timur. Yang lain, mandiri,’’ ujarnya. (ham)