Mataram (Suara NTB) – Di tengah persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2028, Pemprov NTB juga siap menjadi tuan rumah Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) pada tahun yang sama. Jika pada PON tahun 2024 lalu di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, pelaksanaan PON dan Peparnas digelar di lokasi terpisah.
‘’Alhamdulillah tadi menerima kedatangan pengurus paralimpik menyampaikan kesiapan NTB sebagai tuan rumah tahun 2028. Karena di tahun kemarin tuan rumah PON dan paralimpik dipisah. Jika PON di Aceh dan Sumatera Utara, maka paralimpik digelar di Solo,’’ ujar Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, usai menerima pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI di ruang kerjanya, Jumat, 20 Juni 2025.
Pengurus NPCI, ujarnya,berharap pelaksanaan Peparnas seperti tradisi-tradisi tahun sebelumnya. Yakni, penyelenggara PON sekaligus sebagai tuan rumah Peparnas. ‘’Kami sudah minta tadi untuk lihat sarana dan prasarana supaya kita bisa menyelenggarakan seefisien mungkin. Pastikan sarana sudah siap, sehingga tidak terlalu banyak investasi yang digelontorkan,’’ ujarnya.
Dalam hal ini, tegasnya, NTB sangat siap sebagai tuan rumah Peparnas, dan tidak ada kendala menjadi tuan rumah. Apalagi cabor yang dipertandingkan pada Peparnas lebih sedikit dibandingkan dengan PON.
‘’Dan insyaallah infrastruktur dan sarana publik akan diupayakan lebih disable friendly. Jadi bersahabat bagi para difabel,’’ klaimnya.
Gubernur juga mengarahkan pada Dispora Provinsi NTB beserta seluruh pemangku kepentingan terkait untuk meninjau kembali berbagai aspek kesiapan, mulai dari venue, akomodasi, hingga kesiapan para atlet untuk ajang Peparnas mendatang.
“Kita tinjau kembali kesiapan menjadi tuan rumah, nanti bersama NPCI juga melakukan tugasnya untuk kesuksesan ajang Peparnas ini,” katanya.
Sementara itu, Sekjen NPCI Ukun Rukaendi menyampaikan terima kasih telah diterima dengan baik. Dijelaskan, penyelanggaraan Peparnas ke 18 satu paket dengan PON secara bersamaan tahun 2028. Pelaksanaannya 1 minggu atau 2 minggu setelah pelaksanaan PON, tergantung kesiapan daerah selaku tuan rumah.
Pihaknya optimis penyelenggaraan Peparnas bisa sukses dan lancar karena didukung fasilitas bandara yang memadai, ramah disabilitas, akomodasi perhotelan dan lain sebagainya. Selain itu, jumlah kepesertaan tidak sebanyak peserta PON, sehingga memilih satu wilayah yaitu NTB. Tidak ingin terpisah mengingat para atlet difabel, karena pihaknya memilih lebih pada keselamatan dan keamanan para atlet. (ham)