Dompu (Suara NTB) – Program Pengentasan Pemukiman Kumuh Terpadu (PPKT) seluas 2,28 ha di Desa Soro Kecamatan Kempo tahun 2025 mulai direalisasikan. Kawasan yang berbatasan dengan laut teluk Saleh ini sudah dikosongkan warga untuk dilakukan penimbunan lahan sebelum dibangun perumahan.
Plt Kepala Dinas Perumahandan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Dompu, Rahmat Hidayat, SE yang dikonfirmasi, Selasa, 24 Juni 2025 mengatakan, program pengentasan pemukiman kumuh terpadu yang didukung pusat tahun 2025 ini mulai direalisasikan melalui penyiapan lahan. CV Andika Mandiri Bima yang memenangkan tender dengan nilai kontrak Rp.1,095 M. “Sekarang sedang disiapkan lahannya. Setelah dipatok lahannya oleh BPN, diikuti dengan pemutusan jaringan oleh PLN, warga langsung membongkar sendiri rumahnya sebelum ditimbun,” katanya.
Warga memilih membongkar sendiri rumah sebelum ditimbun, karena beberapa sisa bongkaran itu dimanfaatkan kembali warga untuk membangun rumah baru. Setelah penimbunan lahan, akan diikuti dengan penataan sarana utilitas seperti jalan lingkungan dan drainase. Sehingga perumahan warga sebanyak 86 unit itu ditata saling membelakangi dan menghadap jalan. “Rumahnya akan dibangun sendiri oleh pemilik rumah dengan model yang sama. Uangnya akan masuk ke rekening pemilik rumah,” jelasnya.
Biaya pembuatan rumah ini sebesar Rp.86 juta per unit sebanyak 84 unit dan 2 unit dengan total pembiayaan sebesar Rp.76,5 juta per unit. “Ini belum termasuk biaya hunian sementara per bulan Rp.500 ribu bagi 65 rumah tangga penerima program,” katanya.
Sementara untuk peningkatan sarana utilitas berupa drainase, dan jalan lingkungan dianggarkan sebesar Rp.6,2 M. Paket pekerjaan ini sedang dalam proses tender di PPJ Setda Dompu. Begitu juga dengan pembangunan IPA dan sumur dalam bagi kebutuhan air bersih program PPKT ini sebesar Rp.1,2 M dan sedang diproses tender.
Rahmat mengatakan, program PPKT di Kabupaten Dompu menjadi percontohan secara nasional. Ini juga menjadi pembuktian bagi warga lain di Dompu. Karena program ini sempat diragukan. Ketika mulai dikerjakan untuk tahap pertama bagi 86 KK ini, klaster 2 dan klaster 3 di Desa Soro dan Desa Soro Barat Kecamatan Kempo juga mulai antusias. “Kita ingin benar program ini sukses dan menjadi jalan bagi program berikutnya oleh kementrian,” ungkap Rahmat. (ula)