spot_img
Selasa, Juli 15, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPemkot Mataram Alokasikan Rp600 Juta Bangun Pasar Ikan Higienis

Pemkot Mataram Alokasikan Rp600 Juta Bangun Pasar Ikan Higienis

Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram, mengalokasikan anggaran sebesar Rp600 juta, untuk membangun pasar ikan higienis guna menyediakan tempat yang bersih dan sehat bagi pedagang dan pembeli ikan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Irwan Harimansyah di Mataram, Sabtu, 28 Juni 2025 mengatakan, keberadaan pasar ikan higienis juga untuk memastikan kualitas ikan yang dijual tetap terjaga baik.

“Selain itu, meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya nelayan, dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik,” katanya.

Dengan anggaran Rp600 juta tersebut kegiatan akan dikerjakan lanjutan pembangunan pasar ikan higienis di kawasan Bintaro, Kecamatan Ampenan, berupa penataan los pasar berupa pengurukan dengan tinggi di atas setengah meter, pengerasan, dan pembangunan talud.

Proses pelaksanaan tender proyek akan dilaksanakan setelah beberapa nelayan yang kini menempati Hunian Sementara (Huntara) Pelangi, Bintaro, direlokasi. ‘’Lokasi pasar ikan higienis itu, akan menggunakan lahan bekas Huntara Pelangi,’’ katanya.

Karena itu, saat ini sedang dilakukan negosiasi agar nelayan yang tinggal di Huntara Pelangi mau pindah ke Huntara baru yang dibangun untuk warga Pondok Perasi.

Setelah nelayan direlokasi, barulah tender pembangunan pasar ikan higienis bisa dimulai. Hal itu dimaksudkan, agar tidak ada masalah dengan pihak pemenang tender.

“Kami optimistis, proyek bisa selesai di akhir tahun 2025 sebab untuk pembangunan dan penataan awal pasar ikan tidak ada pekerjaan yang terlalu berat,” katanya.

Lebih jauh, Irwan mengatakan, alokasi anggaran Rp600 juta tahun 2025 merupakan alokasi tahap kedua sebab tahun 2024 sudah dilaksanakan penataan tahap pertama dengan anggaran Rp400 juta.

Setelah penataan tahun 2025 rampung, puluhan pedagang ikan yang kini berada di pasar ikan sementara Kebon Talo, pinggir Jalan Saleh Sungkar, bisa direlokasi.

Irwan menambahkan, pembangunan pasar ikan higienis itu menjadi bagian dari konsep besar untuk pembangunan pasar ikan bersih terintegrasi wisata kuliner.

“Desain pasar ikan bersih terintegrasi wisata kuliner sudah kami siapkan dengan asumsi kebutuhan anggaran sekitar Rp14 miliar,” katanya.

Menurutnya, besarnya anggaran yang dibutuhkan itu karena pasar ikan bersih yang juga terintegrasi dengan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) nelayan akan dibangun dengan fasilitas pendukung yang lengkap.

Fasilitas pendukung yang dimaksudkan itu antara lain, instalasi pengelolaan air limbah (Ipal), ruang pendingin ikan (cold storage), pasar ikan bersih seperti halnya sebuah “supermarket”, dan bagian pinggir pantai di tata untuk areal lapak pedagang kuliner ikan.

“Jadi masyarakat bisa datang ke areal itu bisa memilih jenis ikan yang diinginkan, kemudian dimasak langsung sesuai selera selanjutnya dinikmati di tempat sambil melihat suasana pantai,” katanya.

Dia menilai, dengan konsep pasar ikan terintegrasi itu diyakini dapat menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan kesejahteraan nelayan sekitar.

“Karena itulah, kebutuhan anggaran itu sedang kami perjuangkan juga di pemerintah pusat. Semoga bisa terealisasi,” katanya. (ant)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO