spot_img
Selasa, Juli 15, 2025
spot_img
BerandaNTBDelapan Koleksi Museum NTB Dikembalikan dari Pameran di Arab Saudi

Delapan Koleksi Museum NTB Dikembalikan dari Pameran di Arab Saudi

Mataram (Suara NTB) – Sejumlah benda koleksi bersejarah milik Museum NTB yang sebelumnya dipamerkan dalam pameran Islamic Art Biennale di Jeddah, Arab Saudi, resmi kembali ke tanah air. Kepulangan koleksi ini menandai berakhirnya partisipasi Indonesia dalam perhelatan seni Islam bertaraf internasional yang berlangsung sejak 25 Januari hingga 25 Mei 2025 lalu.

“8 koleksi dari NTB telah tiba dengan selamat di tanah air dan saat ini sedang menjalani proses pembongkaran, konservasi, dan inventarisasi ulang,” kata Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam di Mataram, Senin (30/6/25).

Nuralam mengatakan, koleksi yang dipulangkan dari Jeddah merepresentasikan keunikan tradisi Islam di NTB, di antaranya keris, cipo’ cila (jilbab khas perempuan Sumbawa), kitab Tajul Muluk. Kemudian, pekinangan (peralatan makan sirih) yang mencerminkan akulturasi budaya lokal dengan nilai-nilai Islam.

“Jadi kita bersyukur karena ini adalah proses akhir dari perjalanan panjang Museum Negeri Nusa Tenggara Barat mengikuti Islamic Arts Biennale yang dilakukan oleh Kerajaan Saudi Arabia di Jeddah,” ujarnya.

Dirinya mengatakan koleksi-koleksi tersebut menjelaskan kepada dunia bahwa betapa tingginya kebudayaan masyarakat NTB dari benda-bendanya melalui daya imajinasi, daya kreasi, dan daya cipta yang tergambar dalam benda-benda tersebut.

Menurutnya koleksi-koleksi ini tidak hanya dilihat sebagai benda mati tetapi sebagai hasil karya seni masyarakat NTB beratus-ratus tahun lalu yang sangat layak untuk bercerita di dunia internasional karena koleksi-koleksi tersebut masih hidup bersama masyarakat.

“Kami berharap Museum NTB bisa membuka relasi internasional dan mungkin tidak hanya delapan benda ini yang kita akan pamerkan,  mungkin ada koleksi-koleksi kita yang lain juga yang akan kita pamerkan agar masyarakat internasional tahu betapa kayanya, betapa beragamnya kebudayaan yang ada di Nusa Tenggara Barat,” tambahnya.

Dari delapan artefak yang telah sampai, selanjutnya benda-benda tersebut akan dilakukan proses kurasi oleh pamong budaya dan setelahnya akan dikembalikan ke ruang pameran sesuai dengan tempat asalnya, sehingga masyarakat dapat melihat koleksi yang dimiliki NTB.

“Jadi paling lama satu minggu lagi dari sekarang itu masyarakat bisa menyaksikan, jadi kami akan mengundang masyarakat untuk hadir melihat kembali bagaimana benda-benda ini kembali ke tempatnya,” ungkapnya.

Nuralam mengatakan visi  Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal yaitu mendunia diharapkan bisa tercapai melalui pameran internasional. Karena menurutnya, partisipasi ini tidak hanya bersifat representatif, tetapi juga strategis.

Ia melihat bahwa kolaborasi internasional semacam ini menjadi sarana penting untuk memperkenalkan wajah NTB sebagai wilayah yang memiliki akar peradaban Islam yang kuat dan beragam.

 

“Kami dapat informasi dari panitia sepertinya Museum Negeri NTB juga akan diundang untuk berpartisipasi di Biennale dua tahun lagi, dan itu akan menjadi sesuatu membanggakan bagi kita karena standar kita ternyata menyamai apa yang diinginkan oleh global institusi internasional lainnya dan kita tahu yang namanya museum standarnya kan sangat tinggi dan itu ternyata kita di sini bisa memenuhi standar itu”, terangnya.

Untuk itu, kepulangan benda-benda koleksi ini bukan hanya menandai berakhirnya pameran, tetapi juga awal dari penguatan diplomasi budaya di tingkat global, dan ini menjadi bukti bahwa kekayaan seni dan peradaban Islam di NTB mendapat tempat dan pengakuan di panggung dunia.

“Ini adalah bagian dari diplomasi budaya yang berdampak jangka panjang. Ketika koleksi kita bisa berbicara di ruang pameran internasional, sesungguhnya yang tampil bukan hanya artefak, tapi juga sejarah, identitas, dan nilai-nilai luhur masyarakat NTB,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberangkatan hingga pemulangan koleksi, termasuk Kerajaan Arab Saudi, tim kurator, pihak keamanan, serta pemerintah daerah yang turut mendorong kelancaran proses ini.

“Kami sampaikan terima kasih kepada Kerajaan Saudi Arabia khususnya Departemen Kebudayaan yang mengundang Museum NTB mewakili Indonesia dalam pameran di kota Jeddah. Semoga keberhasilan ini menjadi pemicu untuk event-event internasional selanjutnya,” harapnya. (ham)

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO