Mataram (Suara NTB) – Dinas Pariwisata Pariwisata (Dispar) Kota Mataram menyatakan dukungannya terhadap langkah Bank Indonesia (BI) dalam membenahi sektor pariwisata di kawasan Kota Tua Ampenan. Kolaborasi ini diharapkan mampu mengangkat kembali citra kawasan bersejarah tersebut sebagai destinasi wisata unggulan di NTB.
Kawasan Kota Tua Ampenan dikenal sebagai salah satu pusat sejarah penting di Pulau Lombok. Oleh karena itu, BI NTB akan menjadikan destinasi tersebut ke arah pariwisata halal. Rencananya kawasan ini akan ditata menjadi zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) yang terintegrasi.
Kepala Dinas Pariwisata Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra menyampaikan, bahwa inisiatif yang dilakukan oleh BI Perwakilan NTB menjadi salah satu upaya untuk mendorong sektor pariwisata di Kota Mataram. Contohnya rencananya akan menata Kota Tua Ampenan menjadi pusat kuliner Halal, Aman dan Sehat (KHAS).
“Kepada BI jika ingin ikut berpartisipasi dalam sektor wisata kami sangat mendukung, karena memang berbicara wisata tentu ada kolaborasi,” ujarnya saat dikonfirmasi pada, Selasa, 1Juli 2025.
Menurutnya, langkah konkret yang telah dilakukan BI antara lain adalah penataan lingkungan, pengembangan UMKM lokal, serta promosi kawasan heritage melalui berbagai event dan media digital. Ke depan, Dispar akan bersinergi lebih erat dengan BI dan stakeholder terkait untuk memperkuat branding Ampenan sebagai ikon wisata sejarah dan budaya di Kota Mataram.
Sebelumnya, dari pihak BI sendiri juga telah memberikan bantuan pembangunan musala di eks Pelabuhan Ampenan. Bantuan ini langsung diserahkan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). “Ini bagian dari fasilitas penunjang wisata, rencana juga ada bantuan alat kebersihan dan satu kendaraan roda tiga,” sebutnya.
Diketahui, penataan Kota Tua Ampenan menjadi kawasan kuliner halal ini merupakan rangkaian persiapan menyambut Festival Syariah yang akan diselenggarakan oleh BI NTB pada tahun 2026.
Ia mengatakan, pastinya inisiatif ini juga mendapat dukungan dari pelaku usaha dan komunitas kreatif lokal yang selama ini aktif menghidupkan kembali kawasan tersebut melalui festival budaya, pertunjukan seni, dan wisata edukatif.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak dalam meningkatkan kualitas sektor pariwisata di Kota Mataram. Cahya optimis bahwa kerja sama lintas sektor ini akan memberi dampak positif, baik dari sisi peningkatan kunjungan wisatawan maupun kesejahteraan masyarakat di sekitar Kota Tua Ampenan.
Ia berharap kolaborasi tidak hanya di satu destinasi wisata. Namun, tersebar di enam kecamatan titik-titik wisata di Kota Mataram. “Kita harapkan Bank Indonesia dan pihak manapun kerjasama soal wisata kita welcome,” pungkasnya (pan)