spot_img
Senin, November 17, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMFokus Bangun Bronjong

Fokus Bangun Bronjong

PEMERINTAH Kecamatan Mataram bersama Pemkot Mataram bergerak cepat untuk meminimalisir dampak bencana serupa di masa mendatang. Salah satu langkah prioritas yang tengah dilakukan adalah pembangunan bronjong di sejumlah titik rawan longsor dan luapan air Sungai Ancar.

Camat Mataram, Budi Wartono mengatakan, rata-rata wilayah yang terdampak banjir di Kecamatan Mataram berada di dekat sempadan Sungai Ancar. Wilayah terdampak paling parah mencakup dua kelurahan, yakni Kelurahan Pejanggik dan Kelurahan Mataram Timur. Sehingga menjadi atensi untuk segera dilakukan penanganan.

‘’Kita fokuskan di Pejanggik, sepanjang bantaran Sungai Ancar berada di Lingkungan Majeluk dan itu sudah ditangani oleh pemerintah daerah untuk pembuatan bronjong,” ujarnya saat dikonfirmasi pada, Selasa, 15 Juli 2025.

Menurutnya, pembangunan bronjong menjadi langkah strategis untuk memperkuat tanggul sungai dan saluran air yang jebol akibat derasnya arus banjir. “Kami bersama Pemkot sudah meninjau lokasi-lokasi yang terdampak, dan bronjong menjadi solusi cepat untuk pengamanan sementara maupun jangka panjang,” ucapnya.

Ia menyebutkan, sejumlah titik prioritas berada di sekitar bantaran Sungai Ancar, dari RT.01 sampai RT.06 Lingkungan Panjang Barat, Kelurahan Pejanggik. Pasalnya sungai tersebut melintasi kawasan permukiman padat penduduk. Selain itu, pembangunan bronjong juga dilakukan di titik-titik yang mengalami abrasi tanah akibat derasnya air saat banjir melanda.

Penanganan pascabanjir kata Budi, pihak kecamatan dan Pemkot Mataram akan melaksanakan kegiatan gotong royong di sepanjang bantaran Sungai Ancar, dari Lingkungan Pajang Barat sampai Taman Kanak-kanak Pertiwi, Lingkungan Karang Monjok, Kelurahan Mataram Timur. Dalam kegiatan tersebut melibatkan ASN di lingkup pemerintahan Kota Mataram. “Arahan ini khusus dari Pak Wali Kota, bahwa besok (Rabu 16 Juli 2025 hari ini) akan ada gotong royong bersama semua ASN,” kata Budi.

Selain pembangunan fisik, Pemkot dan kecamatan juga menggandeng BPBD serta Dinas PUPR, dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk mempercepat normalisasi saluran air dan drainase lingkungan, serta perbaikan hunian tempat tinggal. Gerakan pembersihan saluran juga terus digencarkan bersama warga dan relawan.

Budi berharap upaya ini tidak hanya menjadi penanganan sementara, tetapi juga bagian dari solusi berkelanjutan dalam pengelolaan dampak bencana dan menjaga lingkungan. (pan)

IKLAN








RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO