spot_img
Selasa, November 11, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANKomputer Nihil, Sekolah Swasta di Mataram Harap Bantuan Revitalisasi Terealisasi

Komputer Nihil, Sekolah Swasta di Mataram Harap Bantuan Revitalisasi Terealisasi

Mataram (Suara NTB) – Sekolah swasta di Indonesia kini dapat menghirup udara segar, menyusul adanya pernyataan dari Direktorat Jenderal PAUD dan Menengah, Kemendikdasmen terkait sekolah swasta yang bisa mendapatkan bantuan perbaikan ke pemerintah. Kebijakan itu disambut baik oleh beberapa sekolah swasta di Mataram. Salah satunya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Mataram.

Kepala SMP Muhammadiyah Mataram, Drs. Junaidi Usman mengatakan, kegiatan sangat positif terutama bagi sekolah yang dipimpinnya. “Sangat berterima kasih sekali. Kalau memang ada program seperti itu. Kita sambut gembira, dan kita akan coba nanti buat proposal seperti itu,” katanya.

Ia mengaku, meski dari segi infrastruktur SMP Muhammadiyah bisa dibilang layak. Namun, dari sisi fasilitas masih sangat kurang.  “Karena kalau masalah gedung kan alhamdulillah. Cuma fasilitas-fasilitas yang lain perlu. Seperti misalnya ini kami ANBK tidak punya komputer,” ungkapnya.

Keberadaan fasilitas seperti komputer menurutnya sangat penting. Terlebih dalam waktu dekat akan ada ANBK yang memerlukan adanya komputer.

“Padahal ini kan bagaimana pun sekolah harus punya. Cuma dengan kondisi kita ya masih belum ada. Kita pakai laptop yang hanya untuk operasional sehari-hari saja,” jelasnya.

Senada dengan Junaidi, Kepala SMA Swasta Darul Falah Mataram, Baidawi juga bersyukur dengan adanya inisiatif pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikdasmen untuk membantu sekolah swasta.

 “Saya sangat bersukur adanya program revitalisasi sekolah walaupun proses pengajuan dan bagaimana cara mendapatkan bantuan itu sangat minim informasinya dan utk sekolah swasta yang minim muridnya juga akan sangat sulit bahkan bisa dibilang mustahil bisa mendapatkan bantuan revitalisasi,” ujarnya.

Ia berharap, pemerintah tetap menganggap sekolah swasta berada sejajar dengan sekolah negeri. Menurutnya, selama ini perhatian pemerintah terhadap sekolah swasta masih ketimbang negeri.

“Kami berharap pemerintah menganggap kami semua sekolah swasta ini adalah aset bangsa yg sama posisinya dengan negeri. Sehingga dalam setiap kebijakannya memperhatikan kelangsungan hidup sekolah dan guru-guru swasta,” tutur Baidawi.

“Karena sampai hari ini perhatian pemerintah daerah tidak ada sama sekali untuk guru swasta apalagi dengan terus menambah jumlah daya tampung sekolah negeri dan membuat sepi sekolah swasta yang berakibat kurangnya pendapatan swasta dan dampaknya ke kesejahteraan guru,” keluhnya.

Di sisi lain, Baidawi tetap berharap kebijakan ini dapat terealisasi. Bila bantuan revitalisasi ini terealisasi, Baidawi berencana mengajukan bantuan pengadaan fasilitas penunjang pembelajaran di sekolahnya.

“Kalau di SMA Darul Falah masih kekurangan ruang kelas. Dari 12 rombongan belajar hanya 5 kelas yang tersedia termasuk fasilitas penunjang lainnya seperti Laboratorium IPA dan laboratorium komputer serta peralatan komputer,” pungkasnya.   (sib)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO