spot_img
Selasa, November 11, 2025
spot_img
BerandaNTBBIMABank Sampah Jadi Motor Penggerak Pengurangan Sampah di Kota Bima

Bank Sampah Jadi Motor Penggerak Pengurangan Sampah di Kota Bima

Kota Bima (Suara NTB) – Untuk mewujudkan Gerakan BISA, akronim dari Bersih, Indah, Sehat, dan Asri, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kembali menguatkan program bank sampah sebagai motor penggerak pengurangan sampah di tingkat masyarakat. Program ini tidak hanya mendorong warga memilah sampah sejak dari rumah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas LH Kota Bima, Syahrial Nuryadin, menegaskan bank sampah berperan penting dalam membangun kesadaran kolektif warga. “Kami mendorong setiap kelurahan memiliki bank sampah aktif. Ini menjadi pintu masuk untuk menekan jumlah sampah yang masuk ke TPA,” ujarnya, Jumat, 12 September 2025.

Ia menjelaskan, Kota Bima menghasilkan volume sampah yang cukup tinggi setiap hari. Tanpa keterlibatan masyarakat, upaya pengurangan tidak akan berjalan efektif. Bank sampah hadir untuk menjembatani antara kebiasaan membuang sampah dan kesadaran memilah. “Sampah plastik, botol, dan kertas bisa ditukar menjadi tabungan. Warga merasa hasilnya langsung,” sebutnya.

Saat ini, DLH mencatat puluhan bank sampah telah terbentuk di Kota Bima. Beberapa di antaranya rutin menyetor hasil kumpulan ke pengepul. Langkah ini tidak hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga membuka peluang usaha baru di tingkat lokal.

Menurut Syahrial, pola bank sampah memberi dampak ganda. Pertama, lingkungan menjadi lebih bersih. Kedua, ekonomi masyarakat ikut bergerak. “Kita ingin warga merasakan manfaat, bukan sekadar imbauan. Kalau sudah untung, otomatis gerakan ini jalan sendiri,” tambahnya.

DLH juga melibatkan sekolah dan komunitas pemuda dalam kampanye pilah sampah. Harapannya, generasi muda terbiasa mengelola sampah sejak dini. “Kebiasaan ini kalau sudah tertanam, tidak akan hilang,” katanya.

Di sisi lain, Pemkot Bima menyiapkan dukungan regulasi agar program bank sampah berkelanjutan. DLH mendorong setiap kelurahan menyiapkan tempat dan pengurus, sekaligus memperkuat kerja sama dengan pengepul resmi agar hasil bank sampah memiliki nilai pasti.

“Kami targetkan dalam beberapa tahun, setidaknya separuh sampah Kota Bima sudah terkelola lewat sistem bank sampah,” ungkap Kepala DLH. Ia optimis, dengan partisipasi warga, target tersebut bisa tercapai.

Kini, program bank sampah menjadi motor utama pengurangan sampah di Kota Bima. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, pola ini diharapkan mampu menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan bermartabat. (hir)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO