spot_img
Senin, November 10, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWADiduga Penyebab Keracunan, Ditemukan Bakteri “Staphylococcus aureus” di Sampel Makanan MBG Lempeh

Diduga Penyebab Keracunan, Ditemukan Bakteri “Staphylococcus aureus” di Sampel Makanan MBG Lempeh

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Pemkab Sumbawa memastikan telah menerima hasil uji laboratorium sampel makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kasus dugaan keracunan sejumlah siswa di Kelurahan Lempeh. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diminta untuk melakukan pengawasan ketat supaya tidak muncul kasus yang sama.

“Jadi, hasil uji laboratorium BPOM sudah kita terima dan hasilnya ditemukan adanya bakteri Staphylococcus aureus,” Kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbawa, Dr. H. Budi Prasetiyo, kepada wartawan, Jumat, 26 September 2025.

Pemerintah, lanjut Budi, juga meminta kepada Dikes untuk melakukan pendampingan para ahli gizi yang ada di masing-masing SPPG. “Kami berharap kejadian-kejadian terdahulu tidak terjadi lagi. Kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan semua SPPG yang ada di Sumbawa terkait persoalan tersebut,” ujarnya.

Di rapat koordinasi tersebut, pemerintah meminta kepada SPPG agar memberlakukan SOP secara ketat yang telah diberikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Jika SOP tersebut diberlakukan secara ketat, mulai dari proses pengolahan makanan bahan-bagan mentahnya dan proses distribusi ke sekolah-sekolah.

“Kita minta agar SOP dari BGN ini bisa diberlakukan secara ketat. Jika itu dilakukan saya yakin kasus-kasus keracunan akan tidak ada lagi di Sumbawa,” ucapnya.

Pemerintah pun memastikan akan melakukan pemantauan secara khusus terkait penerapan SOP tersebut. Apalagi saat ini belum banyak SPPG yang beroperasi di Sumbawa sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan semua ahli nutrisi yang ada di masing-masing puskesmas untuk memastikan pola masak, bahan yang digunakan termasuk distrubusi yang menjadi potensi penyebab terjadinya keracunan,” sebutnya.

Informasi yang diterima Suara NTB di kasus dugaan keracunan MBG di Kelurahan Lempeh, bakteri Staphylococcus aureus tersebut ditemukan di ayam suir. Bahkan di proses uji laboratorium tersebut ada tiga sampel yang dikirim yakni ayam suir, sayur, dan beberapa makanan lainnya yang bisa menyebabkan keracunan.

Bakteri tersebut bisa saja muncul dari petugas penjamah makanannya, orang yang mengolah makanan, dan bahan baku makanan yang tidak bersih. Selain itu bakteri tersebut bisa juga terpapar dari alat-alat yang tidak bersih dicuci dan langsung digunakan.

Bakteri ini bisa berkembang di makanan, walaupun sudah di masak tetapi ketika suhunya tidak di atas 60 derajat dan dibawa 5 derajat itu bisa berkembang. Sementara untuk kandungan E-Coli di air dari dapur MBG tersebut mencapai 100 lebih dan itu sangat tinggi. (ils)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO