spot_img
Rabu, November 12, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMOkupansi Hotel di Mataram Belum Capai Target

Okupansi Hotel di Mataram Belum Capai Target

Mataram (Suara NTB) – Menjelang gelaran MotoGP Mandalika 2025 yang akan berlangsung pada 3–5 Oktober 2025 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, tingkat hunian atau okupansi hotel di Kota Mataram masih terpantau rendah. Rata-rata okupansi belum mencapai target 70 persen.

Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), I Made Adiyasa mengatakan, tingkat hunian hotel bintang 1 dan 2 masih berkisar antara 15–25 persen. Sementara beberapa hotel bintang 3 dan 4, sudah mendekati 65 persen.

“Secara umum, okupansi hotel di Mataram sejak H-14 hingga H-2 MotoGP masih rendah. Kenaikannya tidak terlalu signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya, Selasa, 30 September 2025.

Menurut Adiyasa, kondisi ini berbeda dengan okupansi hotel di kawasan Lombok Tengah, khususnya di sekitar Sirkuit Mandalika, yang sudah mencapai 90 hingga 100 persen.

Ia menyebut, tingginya hunian di Mandalika wajar terjadi karena kawasan tersebut menjadi lokasi utama ajang MotoGP dan mayoritas dihuni oleh ofisial dan kru tim MotoGP, yang jumlahnya mencapai lebih dari 3.000 orang.

“Mandalika masuk ring satu, sedangkan Kota Mataram berada di ring dua. Jadi sebagian besar penonton atau tamu lebih memilih akomodasi yang dekat dengan lokasi sirkuit,” jelasnya.

Bahkan menjelang pelaksanaan Parade Pembalap MotoGP yang berlangsung pada 1 Oktober 2025 di Kota Mataram, AHM mencatat belum ada peningkatan signifikan dalam pemesanan kamar hotel oleh para tamu.

Meski begitu, pihaknya masih optimistis bahwa akan terjadi lonjakan okupansi mendekati hari puncak MotoGP, terutama pada 3 dan 4 Oktober, seiring kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara.

“Saya sudah sampaikan ke Dinas Pariwisata kemarin, kemungkinan okupansi minggu ini hanya mencapai 40–50 persen, dari target kami sebesar 70 persen. Kami prediksi kenaikan terjadi mulai Sabtu, 4 Oktober,” tambahnya.

MotoGP Mandalika 2025 merupakan salah satu event olahraga internasional terbesar yang diharapkan dapat memberikan efek domino positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi di NTB. Termasuk Kota Mataram yang selama ini menjadi kawasan penyangga utama akomodasi dan logistik wisatawan. (pan)

IKLAN











RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO