Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Sumbawa mengaku saat ini tersisa empat kecamatan yang belum dilakukan restocking ikan di sejumlah perairan wilayah setempat.
“Jadi, dari 24 kecamatan, tinggal empat kecamatan yang belum, karena kami masih menunggu ketersediaan anggaran untuk dilakukan restocking terhadap wilayah tersebut,” kata Kadislutkan melalui Kabid Perikanan Tangkap H. Burhanuddin, kepada Suara NTB, Jumat, 3 Oktober 2025.
Ia melanjutkan, keempat kecamatan tersebut yakni Ropang, Lantung, Sumbawa, dan Lunyuk. Empat kecamatan tersebut nantinya akan mendapatkan bibit ikan sebanyak 15.000 ekor dan akan langsung diserahkan ke kecamatan untuk dilakukan penebaran bibit tersebut.
“Rata-rata semua kecamatan kita berikan 15.000 bibit ikan, kalau lokasi tebarnya tergantung pihak kecamatan yang berkoordinasi dengan desa nantinya,” ujarnya.
Burhanuddin meyakinkan, setelah dilakukan penebaran, pihaknya meminta kepada pihak penerima bantuan untuk melakukan pengawasan. Hal itu dilakukan agar bibit ikan ini tidak langsung ditangkap karena tujuan dari program dilakukan pemerintah untuk menjaga stok ikan di seluruh wilayah perairan Sumbawa.
“Tetap kita minta mereka untuk melakukan pengawasan, bahkan jika ada masyarakat yang melakukan penangkapan kami minta mereka agar mereka menggunakan alat yang bisa menangkap ikan yang besar agar stok bisa terjaga,” ucapnya.
Pemerintah juga tengah memberikan atensi khusus terkait adanya penggunaan racun dalam penangkapan ikan. Hal itu dilakukan karena bisa mengakibatkan ekosistemnya rusak dan Ikan-ikan kecil yang harus tebar juga akan mati sehingga re stoking yang dilakukan dipastikan gagal.
“Pengggunaan racun tentu menjadi atensi kami karena bisa merusak ekosistem air tawar yang ada, karena tidak hanya ikan besar yang terdampak termasuk juga ikan yang baru ditebarkan,” tambahnya.
Ia menambahkan, adanya restocking ikan dilakukan pemerintah untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga keberlanjutan pangan masyarakat khususnya ikan. Termasuk juga upaya pemerintah dalam pemenuhan gizi masyarakat sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya lebih hanya untuk membeli ikan.
“Tujuan utama dari program ini menjaga stok ikan dan pemenuhan gizi masyarakat. Kami juga mendorong masyarakat untuk bisa memanfaatkan program ini dengan baik dalam meningkatkan kesejahteraan mereka,” tukasnya. (ils)

