spot_img
Senin, November 17, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWAPelajar Dominasi Angka Penyalahguna Narkotika di Sumbawa

Pelajar Dominasi Angka Penyalahguna Narkotika di Sumbawa

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sumbawa mencatat angka dugaan penyalahguna narkoba di kalangan pelajar mencapai 37 orang anak. Angka itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebanyak 31 orang anak dari total kunjungan pasien 92 orang hingga bulan September.

“Penyalahguna narkotika di kalangan pelajar masih cukup tinggi di tahun 2025, bahkan ada 16 orang anak di bawah 15 tahun yang kita rehabilitasi,” kata Kepala BNNK Sumbawa, AKBP Denny Priadi kepada wartawan, Selasa, 7 Oktober 2025.

Denny melanjutkan, berdasarkan data usia di bawah 15 tahun yang direhabilitasi tahun 2025 sebanyak 16 orang dan usia 15-25 tahun mencapai 50 orang. Sementara dari jenis narkoba yang digunakan oleh para penyalahguna tersebut didominasi sabu sebanyak 85 persen.

“Jadi, untuk pelajar SMP yang kita rehabilitasi ada 16 orang anak dan SMA 20 anak dan rata-rata mereka terindikasi sebagai penyalahguna narkotika jenis sabu,” ucapnya.

Berdasarkan lokasi yang terpapar penyalahgunaaan tertinggi dan minta direhabilitasi di tahun 2025 di didominasi Kecamatan Sumbawa sebanyak 21 orang. Kecamatan Moyo Hilir 15 orang, Plampang 11 orang, dan Alas Barat delapan orang.

“Tahun 2025, untuk wilayah terpapar masih tetap sama di kecamatan Sumbawa yang menjadi penyumbang tertinggi 21 orang, kalau untuk Kecamatan lain jumlahnya cenderung menurun dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.

Ia mengakui, banyaknya pelajar yang minta untuk direbilitasi mengindikasikan bahwa pengguna narkobanya cukup tinggi. Meski demikian, dirinya mengapresiasi banyaknya remaja yang sadar dan datang untuk dilakukan rehabilitasi.

“Angka rehabilitasi kita tinggi, merupakan bukti tingkat kesadaran masyarakat kita untuk keluar dari jeratan narkoba juga tinggi,” ucapnya.

Dia turut mengungkapkan, berdasarkan hasil asesmen para pengguna narkoba yang direhabilitasi, rata-rata berawal dari mencoba dan ketagihan. Angka kunjungan rehabilitasi meningkat bukan karena kasusnya saja, melainkan kesadaran masyarakat untuk berubah sangat tinggi.

“Kami sangat diapresiasi, karena semakin banyaknya penyalahguna yang secara sukarela melaporkan diri maka kasus narkoba ini bisa ditekan,” tambahnya. (ils)

IKLAN








RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO