Mataram (Suara NTB) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB menyoroti persentase Keikutsertaan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di NTB pada pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) 2025.
Masa pendaftaran TKA telah berakhir pada Minggu, (5/10/2025). Dengan berakhirnya pendaftaran tersebut, sekolah tidak dapat mendaftarkan diri pada tes kompetensi yang akan diselenggarakan November mendatang.
Pada TKA perdana tahun ini, partisipasi pelajar SMK di NTB sebanyak 16.726 siswa atau 72,34 persen. Jumlah tersebut terbilang sedikit jika dibandingkan dengan total calon peserta 23.122 siswa.
Berdasarkan persentase tersebut, terhitung sebanyak 6.396 siswa SMK tidak mengikuti tes kompetensi akademik tahun ini.
Kabid Pembinaan SMK, Dikbud NTB, Supriadi pada Selasa 7 Oktober 2025 menyebut, momen pelaksanaan TKA tahun ini tidak tepat. Pasalnya, beberapa siswa SMK tengah menjalani program Praktik Kerja Industri (Prakerin) di dalam dan luar daerah. “Bahkan ada beberapa yang ke luar negeri Prakerinnya. Itu juga jadi kendala,” ujarnya.
Menurutnya, waktu penyelenggaraan perlu diperhatikan oleh penyelenggara dalam hal ini Kemendikdasmen. Karena waktu pelaksanaan yang kurang tepat dikhawatirkan membuat agenda sekolah jadi bentrok dengan TKA.
“Jadi mungkin ini menjadi evaluasi Kementerian terkait dengan waktu penyelenggaraan. Sehingga anak-anak kalau sudah berada di sekolah semua kan siap,” ucapnya.
Selain itu, beberapa kendala lain yang dihadapi sekolah seperti keberadaan sarana dan prasarana juga turut menjadi alasan minornya keikutsertaan siswa-siswi SMK di NTB.
“Khususnya mungkin sekolah-sekolah ini terkait Sarpras. Karena perangkat itu kan harus pakai PC atau laptop, atau pakai HP. Nah, kalau swasta itu yang menjadi kesulitan mereka,” terangnya.
Tak hanya itu, sifat TKA yang tidak wajib juga menjadi sebab sejumlah sekolah tak bisa mengintervensi keputusan siswa untuk tidak ikut tes tersebut. “Ini juga menjadi kendala. Anak itu kan kalau tidak wajib memang sudah kita untuk menyuruh mereka. Kalau wajib hukumnya, kita yang menjelaskan ke anak ini (mudah),” tutur Supriadi.
Berdasarkan data di laman TKA Kemendikdasmen, jumlah calon peserta TKA jenjang SMK di NTB sebanyak 23.122 siswa, sementara yang mendaftar hanya 16.726 siswa. Artinya, sebanyak 6.396 siswa SMK tidak ikut TKA tahun ini.
Supriadi menyampaikan, saat ini Dikbud NTB masih menunggu petunjuk dari Kementerian terkait siswa yang tidak mengikuti pelaksanaan tes kompetensi. Pasalnya, sampai saat ini pihaknya belum menerima Juknis untuk TKA susulan.
“Kita lihat lah kebijakannya. Nanti mungkin seperti apa. Apakah memungkinkan TKA susulan di akhir tahun atau di awal tahun,” tandasnya. (sib)

