Dompu (Suara NTB) – Kementrian Koperasi RI telah menunjuk 8 orang sebagai Bisnis Assisten (BA) dan 2 orang Project Management Officer (PMO) untuk mendampingi Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) untuk Kabupaten Dompu. Mereka ini sudah mulai bekerja dan memberi semangat baru bagi KDKMP untuk memulai bisnis dan menjaring anggota.
Kepala Dinas Koperasi UKM Kabupaten Dompu, Hj Daryati Kustilawati, SE., MSi kepada media ini, Kamis, 9 oktober 2025 mengakui tenaga BA dan PMO yang direkrut Kementrian Koperasi telah ditunjuk dan mulai bekerja sesuai tugasnya masing – masing sejak 1 Oktober 2025 lalu. BA bertugas menganalisis kebutuhan bisnis dan mengidentifikasi solusi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas bisnis. Seorang BA mendampingi 10 KDKMP.
“Karena di Dompu ada 81 Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih, sehingga ditunjuk 8 orang Bisnis Assisten. Untuk Project Management Officer (PMO) ditunjuk 2 orang setiap Kabupaten/Kota. Mereka sudah mulai bekerja,” kata Hj Daryati.
Masing – masing BA tengah menyosialisasikan KDKMP ke warga di setiap Desa/Kelurahan, sambil menyusun analisis bisnis yang akan dijalankan. Kehadiran pendamping ini cukup membantu kerja dinas dalam menjalankan program Koperasi Merah Putih. “Alhamdulillah, sekarang sudah mulai terasa dan kita optimis KDKMP akan sukses dijalankan,” katanya.
Agus Setiawan, SH., BA untuk 10 KDKMP di Kecamatan Hu’u dan sebagian Pajo mengaku, pasca ditunjuk sebagai BA pihaknya langsung mengumpulkan pengurus koperasi dampingan untuk menyerap rencana bisnis dan kendala yang dihadapi.
“Rata – rata mereka mengeluhkan soal modal awal koperasi. Karena koperasi ini prinsipnya dari anggota untuk anggota. Sehingga ada iuran anggota dan ada simpanan wajib. Itu menjadi modal awal. Kita sudah mulai lakukan dari Hu’u dan direspon positif warga,” kata Agus.
KDKMP sebagai program unggulan pemerintah bertujuan untuk menggerakkan ekonomi Masyarakat di desa/kelurahan. Beberapa program pemerintah, akan menjadi ruang bisnis bagi koperasi. Mulai dari program ketahanan pangan hingga permodalan usaha.
“Nanti koperasi merah putih akan menyalurhan LPG 3 Kg dan dialokasikan masing – masing 300 tabung per minggu. Belum lagi untuk penyaluran pupuk dan kebutuhan pokok. Para distributor kini sudah mendekati koperasi merah putih, karena itu instruksi langsung pusat. Itu menjadi peluang bisnis bagi koperasi merah putih,” katanya.
Selain modal awal dari anggota, KDKMP akan mendapat dukungan modal dari pinjaman bank. Untuk tahap awal akan diberikan maksimal Rp.3 M dengan bunga 4 persen. Bunga ini sangat rendah, sehingga akan sangat membantu anggota koperasi dalam mengembangkan usahanya. “Ini yang sedang kita susun proposalnya dengan analisis bisnisnya,” ungkap Agus. (ula)


