Mataram (Suara NTB) – Kebijakan pemerintah pusat memangkas dana transfer daerah berdampak terhadap program di daerah. Kendati demikian, pelayanan dasar masyarakat tidak boleh terganggu.
Wali Kota Mataram Dr. H. Mohan Roliskana menegaskan, pemotongan dana transfer daerah pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2026, senilai Rp270 miliar berpengaruh signifikan terhadap program pemerintah. Pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, karena menjadi kebijakan pemerintah pusat serta seluruh kabupaten/kota maupun provinsi mengalami hal sama.
Dengan kondisi ini kata dia, Pemkot Mataram dituntut secara rasional menggunakan anggaran fisikal daerah seefektif mungin dan berusaha saling memahami kondisi ini. “Kami di eksekutif dan di legislative harus menghadapi kondisi ini dan seefisien mungkin menggunakan anggaran daerah,” terang Wali Kota ditemui pada, Jumat, 10 Oktober 2025.
Dalam postur APBD diakui, paling banyak diserap oleh belanja pegawai. Sementara, kebutuhan lain sifatnya belanja infrastruktur belum bisa direalisasikan. Khusus program pelayanan dasar tegas Wali Kota, tidak boleh terganggu. Seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pemeliharaan utilitas. “Saya sudah tekankan khusus pelayanan dasar tidak boleh terganggu,” tegasnya.
Di satu sisi, program prioritas seperti pembangunan kantor wali kota, peningkatan kualitas infrastruktur jalan, jembatan, perbukaan jalan baru untuk mengurai kemacetan di Jalan Gajahmada harus tetap berjalan. Wali Kota mengatakan, pembangunan kantor wali kota disarankan harus dirampungkan agar segera dapat dimanfaatkan. “Begitu juga pembangunan incinerator di Kebon Talo juga harus tetap berlanjut, karena menjadi prioritas,” pungkasnya.
Mohan mengatakan, kondisi fisikal daerah yang mengalami pengurangan tentunya memaksa daerah untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut. Program yang diskenariokan di tahun 2026, terpaksa harus ditunda dengan memperhatikan kemampuan fisikal daerah.
Apakah tidak ada komunikasi dengan pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APKESI), untuk menyuarakan kondisi tersebut? Sejauh ini kata dia, belum ada komunikasikan apapun dan dipastikan kota lainnya di seluruh Indonesia, juga pasti mengalami kondisi yang sama. (cem)


