spot_img
Minggu, November 16, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWADikes Sumbawa Terima Hasil Uji Laboratorium Sampel Air untuk SPPG

Dikes Sumbawa Terima Hasil Uji Laboratorium Sampel Air untuk SPPG

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Kesehatan (Dikes) Sumbawa memastikan telah menerima hasil uji laboratorium terkait sampel air di seluruh SPPG untuk tahap penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat operasionalnya.

“Hari ini kita terima hasil uji laboratoriumnya, tetapi untuk hasilnya nanti akan kami sampaikan lebih lanjut, karena perlu kita bahas dulu dengan teman-teman di Dinas,” kata Kepala Dikes Sumbawa, H. Sarif Hidayat kepada wartawan, Senin, 20 Oktober 2025

Ia melanjutkan, untuk penertiban SLHS tersebut SPPG harus mengajukan dulu surat permohonan ke Dikes. Saat ini 10 SPPG tersebut sudah mengajukan dan sedang berjalan bahkan dari beberapa SPPG sudah mulai memenuhi syarat tersebut.

“Jadi ada empat standar yakni pengelola dan penjamahnya sudah memiliki sertifikat pengolahan makanan. Sementara untuk uji inspeksi kesehatan lingkungan masih ada indikator yang harus dipenuhi,” ucapnya.

Ia melanjutkan, ketika masih ada yang tidak sesuai dengan standar hasil inspeksi kesehatan minimal 80 persen dan uji laboratorium maka harus dilakukan pemeriksaan ulang. Misalnya hasil uji laboratorium air tidak sesuai standar baku maka harus dilakukan perbaikan lebih lanjut.

“Kita tidak bisa serta merta menerbitkan SLHS, jika tidak layak maka kami tidak akan terbitkan dan harus dilakukan pengecekan ulang agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” ujarnya.

Ia pun meyakinkan, untuk 10 SPPG yang sudah operasional tetap bisa beroperasi meski belum mengantongi SLHS. Tetapi pihaknya tetap melakukan pemeriksaaan lebih lanjut untuk memastikan keamanan makanan yang akan didistribusikan ke anak-anak sekolah.

“Kalau yang sudah operasional tetap berjalan meski belum ada SLHS. Kalau untuk yang baru, tetap harus memiliki SLHS minimal satu bulan sebelum beroperasi sebagai syarat utama,” tegasnya.

Disinggung terkait keberlanjutan SPPG Bunga Eja di Kecamatan Empang dan Lempeh, Haji Sarif memastikan untuk sementara ini masih dihentikan operasionalnya sementara. Hal itu dilakukan untuk proses penyelidikan terhadap dugaan keracunan terhadap siswa yang dilayani oleh SPPG tersebut.

“Masih kita hentikan untuk sementara ini, kami juga akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dari mana sumber makanan yang mengakibatkan siswa keracunan,” jelasnya.

Ia menyebutkan berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan di program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Empang dan Kelurahan Lempeh ditemukan adanya bakteri E. Coli dan Staphylococcus Aureus. Bakteri tersebut berada di bahan makanan seperti tomat, wortel, dan ayam suwir.

“Dua bakteri tersebut diduga menjadi faktor utama terjadinya keracunan terhadap ratusan siswa di kedua wilayah tersebut. Sehingga kami akan memberikan atensi khusus,” tukasnya. (ils)

IKLAN







RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO