Taliwang (Suara NTB) – Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menerima penghargaan osiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) atas keberhasilannya dalam upaya pencegahan AIDS, Tuberculosis (TBC), dan Malaria. Penghargaan tingkat nasional ini diterima oleh Bupati KSB, H Amar Nurmansyah yang diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Dalan Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiharto dalam acara Pertemuan Nasional Monitoring dan Evaluasi Program RSSH GF ATM yang diadakan Adinkes di Hotel Lorin Diwangsa Solo pada, Selasa, 21 Oktober 2025.

Pemberian penghargaan kepada Bupati Amar itu karena dianggap sebagai salah satu kepala daerah yang berhasil dan memeiliki komitmen tinggi dalam program penanggulangan penyakit Aids, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM). Selain KSB, terdapat 6 kabupten/kota lainnya yang mendapatkan penghargaan serupa diantaranya, Kota Pangkal Pinang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Tangerang, Kabuoaten Bantul dan Kabupaten Banggai.
Dalam sambutannya, Ketua Andinkes Seluruh Indonesia Dr. M. Subuh.,MPM mengutip pernyataan WHO terkait proses pencapaian derajat kesehatan paripurna masyarakat. Dimana kuncinya adalah penguatan layanan primer pada setiap tingkatan pemerintah. “Karena itu perlu dorongan kuat bagi pemerintah daerah untuk terus menunjukkan komitmennya dalam menjamin kesehatan masyarakat,” katanya.
Sementara itu Wamendagri, Bima Arya Sugiarto menyebut, kegiatan Adinkes ini adalah ajang yang sangat penting dalam rangka mendengar masukan curhatan dari para kepala daerah dan Kepala Dinas. “Kegiatan seperti ini perlu terus diadakan agar kita di pusat dapat informasi detail terhadap berbagai persoalan yang dihadapi daerah dalam penyelenggaraan layanan kesehatannya,” ujarnya.
Ditambahkan Wamen, untuk berbagai urusan layanan termasuk di bidang kesehatan semua elemen pemerintah mulai dari pusat hingga daerah harus berkolaborasi dengan semua stakeholder. Ia mencontohkan langkah-langkah strategis seperti itu sudah pernah dilalui saat menangani Covid-19 di mana Indonesia akhirnya berhasil melalui pandemi global tersebut. “Tolong Kepala Daerah agar bisa melakukan strategi penemuan dan penanganan di lapangan, dan terus melakukan inovasi dalam penanganan penyakit Aids, TBC dan Malaria ini,” saran Bima Arya.
Bupati Amar terkait penerimaan penghargaan itu sendiri mengatakan, sangat bersyukur. Ia menyatakan penghargaan tersebut akan dijadikan pemantik untuk semakin menguatkan komitmen daerah untuk pengentasan penyakit aids, TBC dan malaria di daerah. “Saya atas nama masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat, sebagai salah satu Kabupaten di Indonesia mendapatkan penghargaan eliminasi program Aids, Tubercolosis, dan Malaria. Beberapa bulan lalu kita sudah dapat eliminasi Malaria dan sekarang penghargaannya sudah lebih luas,” kata Bupati
Lebih lanjut Bupati menerangkan bahwa, banyaknya daerah yang telah mendapatkan penghargaan serupa sekaligus menunjukkan sukses pemerintah secara nasional dalam upaya pengentasan penyakit ATM tersebut. “Dan saya menyampaikan apresiasi keoada segenap jajaran stake holder yang telah bekerjasajama/kolaboratif dengan inovasi luar biasa sehingga bisa kita dapatkan penghargaan ini. Semoga ini terus dapat kita tingkatkan dan pertahankan dimasa yang akan datang,” katanya.
Pada acara yang digelar Adinkes ini, Bupati Amar tidak saja menerima penghargaan. Ia sekaligus didapuk sebagai salah satu pemateri dipertemuan dengan tema Penguatan Perencanaan Dan Pembiayaan Daerah Menuju Ending Aids, Tubercolosis Dan Malaria itu.
Sebagai pemateri, Bupati membawakan tema Strategi Kolaboratif Daerah: Pembelajaran dari Penanggulangan AIDS,TBC, dan Malaria di Kabupaten Sumbawa Barat.
Dalam penyampaiannya Bupati dihadapan seluruh kepada Dinkes yang hadir, menjelaskan tentang bagaimana kolaborasi yang telah dibangun untuk menanggulangi Aids, Tubercolosis, Malaria (ATM) di Kabupaten Sumbawa Barat. “Untuk menangani itu semua, kami di kabupaten Sumbawa Barat membangun kolaborasi dengan stakeholder lain, seperti Baznas Kabupaten Sumbawa Barat, dunia usaha, dan yang tidak kalah pentingnya kolaborasi lintas sektoral di pemerintah,” urainya.
Diakui Bupati, hal tersulit dalam menjalani proses penanggulangan selama ini yaitu hambatan kultur masyarakat yang enggan untuk dilakukannya tracing.
“Ada ketakutan bagi mereka ketika menjadi sasaran. Oleh karenanya ada dua Inovasi yang dilahirkan oleh Pemerintah kabupaten Sumbawa Barat, untuk menangani persoalan tersebut yaitu melalui Pemberdayaan Agen Gotong Royong dengan pendekatan basis layanan Posyandu,” katanya.
Bertindak sebagai pemateri, Bupati tak lupa mengenalkan Program Kartu Sumbawa Barat Maju Layanan Kesehatan sebagai salah satu instrumen yang digunakan Pemda KSB saat ini. Ia menyatakan dengan program itu, kegiatan penanggulangan penyakit ATM oleh pemerintah akan semakin mudah. “Misalnya dalam melakukan tracing kepada warga untuk penyakit Aids ada isntrumen agen gotong royong yang turut dikerahkan membantu tim kesehatan di lapangan,” bebernya.
Mendengar soal Program Kartu KSB Maju layanan kesehatan itu, banyak para peserta tertarik. Saat sesi tanya jawab, banyak audiens yang hadir menayakan kepada Bupati bagaimana mekanisme program tersebut dijalankan oleh Pemda KSB. Terutama dalam menggerakkan 700 agen gotong royong, termasuk sumber pendanaan untuk menggerakkan program tersebut. Dan saat mendapat penjelasan dari Bupati, beberapa daerah menyataan tertarik dan siap meniru praktik dari Program Kartu KSB Maju itu, khususnya pada layanan kesehatan.(*)

