spot_img
Sabtu, November 15, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURSerapan Pupuk Subsidi di Lotim Baru Mencapai 48 Persen

Serapan Pupuk Subsidi di Lotim Baru Mencapai 48 Persen

Selong (Suara NTB) – Hingga September 2025, realisasi penyaluran pupuk subsidi di Lombok Timur (Lotim) baru mencapai 48 persen. Kuota pupuk masih tersisa 52 persen. Memasuki musim tanam 2025-2026 ini, Dinas Pertanian (Distan) Lotim memastikan stok masih sangat mencukupi dan aman.

Kepala Dinas Pertanian Lotim, Lalu Fathul Kasturi di kantornya, Rabu, 28 Oktober 2025 menjelaskan dengan sisa kuota yang masih besar,  maka  petani akan mudah mendapatkan pupuk hingga akhir tahun. Diperkirakan, stok pupuk sebanyak 32.000 ton untuk tahun 2025 akan habis disalurkan kepada kelompok tani terdaftar hingga Desember mendatang. Hal ini sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang disusun awal tahun.

Mamiq Kas, sapaan akrab Kadis Pertanian Lotim ini memastikan para petani tidak akan mengalami kesulitan dalam memperoleh pupuk, khususnya pupuk bersubsidi. Jaminan ini diberikan menyusul masih melimpahnya stok pupuk di daerah tersebut.

Mamiq Kas menjelaskan, stok pupuk untuk tahun ini sangat mencukupi. “Sekarang petani tidak lagi mencari pupuk, tapi petani yang dicari sama pupuk,” ujarnya untuk menggambarkan ketersediaan pupuk yang melimpah.

Untuk memastikan kesinambungan di tahun 2026, kelompok tani telah menyusun RDKK kebutuhan pupuk tahun depan. Kuota pupuk subsidi untuk tahun 2026 diharapkan tidak berkurang dari tahun ini.

Kabar baik lainnya adalah turunnya Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk. Sebagai contoh, harga pupuk urea turun dari Rp 2.500 per kilogram menjadi Rp 1.800 per kilogram. Penurunan harga ini diharapkan dapat meningkatkan antusiasme petani dalam bercocok tanam, yang pada akhirnya mendongkrak produksi dan mendukung program ketahanan serta swasembada pangan.

Kasturi juga mengklaim bahwa stok pupuk yang memadai telah berkontribusi pada peningkatan hasil produksi padi. Rata-rata produksi tahun ini mencapai 7,2 ton per hektare, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 5,2 ton per hektare. Saat ini, terdapat 3.000 kelompok tani terdaftar di Lotim dengan total 120.000 petani, dan semua lahan pertanian telah tercakup dalam RDKK.

Sementara itu, untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, Kepala Dinas Perdagangan Lotim, Hadi Fathurrahman, menyatakan bahwa Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) terus melakukan pengawasan. “Kami minta supaya RDKK betul-betul valid. Agar penyaluran pupuk subsidi tetap sasaran,” tegas Hadi.

KP3 yang beranggotakan unsur Kepolisian dan Kejaksaan Negeri akan menindak tegas setiap penyalahgunaan pupuk bersubsidi. Syukurnya, hingga saat ini proses distribusi pupuk bersubsidi di Lotim berjalan lancar dan aman. (rus)

IKLAN







RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO