spot_img
Selasa, November 11, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURTagih Janji yang Belum Ditepati, Warga Kalijaga Timur Tanam Pohon Pisang di...

Tagih Janji yang Belum Ditepati, Warga Kalijaga Timur Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak

Selong (Suara NTB) – Sejumlah warga Desa Kalijaga Timur, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), menanam pohon pisang di tengah ruas jalan utama yang rusak parah pada Senin pagi, 3 November 2025 . Aksi tersebut merupakan bentuk protes warga terhadap pemerintah daerah, khususnya Bupati Lotim, karena jalan yang menjadi akses utama belum juga diperbaiki meski sudah sering dijanjikan.

Kepala Desa Kalijaga Timur, Hiswaton saat dikonfirmasi Suara NTB menjelaskan jalan penghubung Bagik Nyaka – Kalijaga Timur – Korleko itu sudah lama mengalami kerusakan. Panjang jalan yang rusak mencapai 2,5 kilometer, dan setiap hari dilalui oleh sekitar 30 truk pengangkut material tambang dari enam lokasi tambang mineral bukan logam dan batuan di wilayah tersebut.

“Setiap hari truk-truk besar lewat sini, sementara jalan tidak pernah diperbaiki. Dari tahun 2024 saja, Pemda sudah mendapatkan Rp 2,3 miliar dari enam lokasi tambang sebagai PAD. Kami berharap jalan ini menjadi prioritas pembangunan,” ungkap Hiswaton.

Menindaklanjuti aksi warga, Kepala Desa bersama Camat Aikmel langsung menemui Wakil Bupati Lotim, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

Dalam keterangannya kepada media, Wakil Bupati H. Moh. Edwin Hadiwijaya mengakui telah menerima laporan terkait aksi penanaman pohon pisang tersebut. Ia menjelaskan pemerintah daerah belum merilis data resmi mengenai ruas jalan mana yang akan dikerjakan tahun ini. Namun, ia memastikan jalan di Kalijaga Timur menjadi perhatian Pemda karena merupakan jalur ekonomi penting.

“Jalan itu menjadi akses utama keluar masuk material galian C dari enam titik tambang. Berdasarkan Perdes, operasional truk dibatasi pukul 07.00–18.00. Tapi secara teknis, jalan kabupaten hanya dirancang menahan beban 8–10 ton, sementara truk yang lewat bisa mengangkut hingga 12 ton. Ini yang mempercepat kerusakan,” terang Edwin.

Ia menambahkan, tahun ini ruas jalan tersebut baru masuk program pemeliharaan reguler, seperti perbaikan deker dan saluran irigasi. Sementara untuk pembangunan penuh, Pemda masih menunggu hasil pembahasan APBD 2026 yang akan diketok dalam waktu dekat.

“Kadis PUPR sedang ke Jakarta mengisi RKA DAK fisik bidang jalan. Data ruas jalan rusak di Kalijaga Timur juga akan dibawa untuk dipertimbangkan apakah bisa dibiayai lewat DAK atau proyek reguler tahun 2026. Masih ada peluang,” ujarnya.

Wabup Edwin juga menegaskan, pemerintah akan memprioritaskan jalur ekonomi dalam penganggaran mendatang, dengan mempertimbangkan kajian lalu lintas dan tonase kendaraan. “Jangan sampai pohon pisang yang bicara, aspirasi tetap harus disampaikan lewat jalur resmi. Teman-teman di DPRD juga akan merespons aspirasi warga ini,” pungkasnya. (rus)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO