Giri Menang (Suara NTB) – Enam ruas jalan dan empat jembatan di Lombok Barat (Lobar) dibangun pada tahun 2025 ini. Infrastruktur vital ini dibangun selama delapan bulan oleh Lalu Ahmad Zaini dan Hj Nurul Adha menjabat sebagai Bupati dan Wabup Lobar. Penanganan Infrastruktur yang tersebar hampir merata di wilayah Lobar ini menindaklanjuti keluhan warga yang membutuhkan infrastruktur tersebut.
Sekretaris Dinas PUTR Lobar Lalu Ratnawi menerangkan, bahwa tahun ini ruas jalan yang ditangani pihaknya sebanyak enam ruas. Jalan ini tersebar di wilayah Lobar, tidak saja di kota Gerung saja. “Seperti jalan yang viral dikeluhkan masyarakat di Lendang Re-Manjot Sekotong, sudah kami kerjakan tahun ini juga kontraknya sudah selesai,” terang Ratnawi, Rabu, 5 November 2025.
Ruas jalan lain yang ditangani, Jalur Gebong perbatasan dengan Loteng yang dikeluhkan warga masyarakat tahun ini dikerjakan. Selanjutnya, ruas jalan Menang-Aik Ampat Gerung sepanjang 2 kilometer juga ditangani tahun ini. Kemudian ruas Jalan Terong Tawah Kecamatan Labuapi yang lama dikeluhkan warga sudah selesai dikerjakan.
Ditambah lagi Batu Kuta-Krama Jaya kecamatan Narmada sepanjang 2 kilometer sedang dalam roses pengerjaan. “Progresnya sudah 35 persen,”sebut dia.
Begitu juga ruas jalan di Banyu Urip yang berbatasan dengan Loteng, ditangani dari dana pusat hasil kunjungan dari Menko AHY didampingi Bupati LAZ belum lama ini ke lokasi tersebut.
Sedangkan ruas jalan seperti di Dasan Baru Kecamatan Kediri yang sempat viral, dipastikan ditangani tahun depan. Dan sudah masuk pada Rencana Kerja OPD tahun depan. Alasan tidak dikerjakan tahun ini, kata Ratnawi, karena itu terkait dengan peningkatan jalan sehingga tidak bisa dikerjakan pada APBD perubahan ini mengingat waktu yang mepet.
Selain ruas jalan, pihaknya juga menangani sekitar empat jembatan tahun ini sebagai penghubung akses masyarakat yang selama ini dikeluhkan. “Itu di daerah Sekotong, Nambung, Belongas, akibat bencana kita kerjakan tahun ini. Juga dengan jembatan di belakang pendopo untuk memaksimalkan jalan perkotaan Gerung,” jelasnya.
Kemudian pada sektor irigasi, hasil lobi Bupati ke kementerian PU, banyak saluran irigasi yang ditangani dari APBD melalui BWS. Di antaranya perbaikan Bendungan Karet Batu Riti, diperbaiki pihak BWS sehingga bisa berfungsi.
“Bendungan Karet Batu Riti ini satu-satunya di NTB dan cuma dua kalau tidak salah di Indonesia yang memakai sistem karet,” imbuhnya.
Dampaknya pun sudah dirasakan oleh petani di wilayah sekitar. Ia menambahkan, keluhan warga soal Infrastruktur akan diselesaikan, namun bertahap ditangani karena Fiskal yang terbatas. “Tapi dengan keterbatasan fiskal, pak Bupati dan Wabup sangat progresif untuk segera menyelesaikan infrastuktur yang ada,” imbuhnya.
Hal ini kata dia bentuk ikhtiar Bupati dan Wabup yang baru menjabat delapan bulan. Terlebih di luar Infrastruktur ini, banyak sektor lain yang juga butuh penanganan seperti kesehatan, pendidikan dan lainnya. (her)

