Praya (Suara NTB) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Lombok Tengah (Loteng) memastikan akan turun untuk ikut mengawal dan mengawasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah ini. Ditandai dengan peluncuran program Jaksa Peduli Gizi Anak Nasional (Jaga Gizi) bertempat di SDN 4 Praya serta SMPN 2 Praya, Rabu, 5 November 2025 . Keterlibatan Kejari Loteng diharapkan bisa mendukung optimalisasi pelaksanaan program MBG di Loteng.
Harapannya, pelaksanaan program MBG di Loteng bisa benar-benar tepat sasaran dan tepat kualitas. Para siswa atau anak-anak sasaran program MBG juga bisa mendapat asupan gizi yang tepat, sesuai yang diharapkan dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
“Program Jaga Gizi ini merupakan bentuk komitmen Kejari Loteng untuk memastikan program MBG bisa berjalan optimal di daerah ini,” ujar Kepala Kejari Loteng Dr. Putri Ayu Wulandari, kepada awak media di kantornya, Rabu siang.
Dalam pelaksanaannya nanti, selain akan turun melakukan pengawasan secara berkala ke sekolah-sekolah sasaran program MBG, Kejari Loteng juga akan turun ke dapur mitra program MBG. Untuk memastikan bahwa menu yang disajikan oleh dapur mitra MBG memang sudah sesuai dengan ketentuan. Waktu penyaluran makanan juga tepat.
Bila diperlukan, Kejari Loteng juga siap memberikan pendampingan hukum bagi dapur mitra MBG yang ada sekaligus siap menjadi mitra untuk mendiskusikan persoalan, tantangan maupun hambatan yang dihadapi dapur mitra MBG terkait pelaksanaan program andalan pemerintah pusat. Guna memastikan program MBG berjalan dengan optimal.
Ia mengatakan, saat ini total sudah ada 81 dapur MBG yang terdata. Namun dari jumlah tersebut baru sekitar 67 dapur yang sudah beroperasi. Sisanya masih dalam proses persiapan untuk beroperasi. “Dalam hal ini kami juga akan turut mengawal agar dapur mitra MBG yang ada sudah memenuhi kriteria yang ditentukan,” imbuhnya.
Menurutnya, jika ada keluhan atau apapun terkait pelaksaan program MBG pihaknya juga sudah menyiapkan saluran khusus bagi masyarakat maupun lembaga pendidikan sasaran program MBG yang ingin melapor. Pihaknya pun meminta masyarakat maupun lembaga pendidikan untuk tidak takut atau ragu-ragu untuk melaporkan persoalan yang ditemukan di bawah, agar bisa cepat ditindaklanjuti dan tuntaskan. (kir)

