spot_img
Senin, Oktober 14, 2024
spot_img
BerandaNTBJumat Belondong, Upaya Pemprov NTB Hidupkan UMKM

Jumat Belondong, Upaya Pemprov NTB Hidupkan UMKM

Mataram (Suara NTB) – Selain akan melaksanakan program Jumpa Masyarakat Selesaikan Aneka Persoalan Masyarakat (Jumat Salam), Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., juga akan melaksanakan Jumat Belondong (memakai sarung) bagi pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB.Pj Gubernur NTB, Drs.H. Lalu Gita Ariadi, M.Si saat memberikan sambutan pada pelantikan Pj
Sekda NTB Drs. H. Fathurrahman, M.Si., mengingatkan, jika sarung yang akan dipakai nanti
adalah sarung khas NTB, bukan sarung produksi pabrikan.Dalam hal ini, pada Jumat Belondong ini, ASN bisa menggunakan sarung produksi dari Bima,
Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Tengah dan daerah lain di NTB. Hal ini dimaksudkan agar
pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa hidup dan eksis.Pada kesempatan ini, Pj Gubernur juga menanyakan pada Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat
(Kesra) Setda NTB Drs. H. Sahnan, M.Pd., terkait anggaran pengadaan sarung. Dari jawaban
Kepala Biro Kesra, jika pengadaan sarung selama setahun sebesar Rp5 miliar. Melihat besarnya
pengadaan sarung di Biro Kesra selama setahun, Pj Gubernur kemudian meminta agar anggaran
tersebut dialihkan untuk membeli sarung khas NTB, sehingga UMKM di NTB bisa hidup.
Pihaknya tidak ingin dana pembelian sarung itu membuat gemuk perusahaan yang ada di luar
daerah, sementara pelaku UMKM hanya jadi penonton.
Menanggapi direktif Pj Gubernur ini, Kepala Biro Kesra Setda NTB H. Sahnan, menegaskan
kesiapan dalam merealisasikan pembelian sarung produksi lokal ini. Meski demikian, pihaknya
masih melakukan kajian agar rencana pengadaan sarung ini tidak menimbulkan permasalahan
di kemudian hari.
Setelah proses pengadaan tidak ada masalah, maka pihaknya siap mengalokasikan anggaran
untuk pembelian sarung khas lokal ini.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB Baiq Nelly Yuniarti.
Menurutnya, NTB memiliki banyak produksi sarung khas lokal di seluruh daerah di NTB. Meski
demikian, pihaknya mempermaklumkan jika harga sarung lokal lebih mahal dari harga sarung
yang banyak dijual di pasaran.
‘’Kita harus akui harganya masih cukup mahal. Kalau kita beli sarung dari luar harganya bisa
dapat Rp60.000. Tapi kalau ini harganya lebih di atas itu,’’ tegasnya.

Pihaknya mengharapkan dengan kebijakan Jumat Belondong ini, pelaku UMKM akan semakin
hidup. (ham)

IKLAN

spot_img
spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO