spot_img
Sabtu, Desember 7, 2024
spot_img
BerandaEKONOMI19 Koperasi Syariah Jadi Agen Pengembangan Kawasan Bebas Riba di NTB

19 Koperasi Syariah Jadi Agen Pengembangan Kawasan Bebas Riba di NTB

Mataram (Suara NTB) – Hingga tahun 2023, sebanyak 19 koperasi syariah diamanahkan menjadi agen pengembangan kawasan bebas riba di Provinsi NTB. Koperasi syariah tersebut diantaranya, Kopsah Baituttamqin NTB di Aikmel, KSPPS Nurhayu Ambara Lombok Timur, Koptan Syariah Bina Usaha Lombok Tengah. KSU Syariah BMT Alhidayah Umat Sejahtera Tete Batu Lombok Timur. Koperasi Syariah Al-Ikhwan Amanah Sejahtera Suralaga Lombok Timur.

Kopontren Almutmainnah Kediri Lombok Barat. KSP dan Pembiayaan Syariah Wanita Mulia Amanah Makmur Karang Sukun Mataram.KSU Karya Terpadu Syariah Rarang Lombok Timur. KSU Tunas Harapan Syariah Montong Betok Lombok Timur. Koperasi Syariah Mabrur Bersama Karang Baru Kota Mataram. Kopsah Amanah Mekar Mandiri Jereweh Sumbawa Barat. KSU Syariah BMT Insan Samawa Seketeng Sumbawa. Koperasi Produsen Gema Mandiri Syariah Kelayu Lombok Timur. Kopontren Tarbiyatul Mustafid Badrain Lombok Barat.

KSP dan Pembiayaan Syariah Nurul Imam Wal Amal Mpunda Kota Bima. Koperasi Konsumen Syariah Swadaya Bersama Pagutan Mataram. Koperasi Produsen Syariah Mardotillah Amanah Sejahtera Jonggat Lombok Tengah. Koperasi Produsen Serba Usaha Syariah Baraqah Semeton Jari Pringgarata Lombok Tengah. Dan KSP Pembiayaan Syariah Ponpes Almukhlisin Syariah Sakra Timur Lombok Timur.

Kabid Fasilitasi Pembiayaan Simpan Pinjam (FPSP) Baiq Ayu Juita Mayasari, SE, MM., mengatakan, di Provinsi NTB tercatat sebanyak 446 jumlah koperasi syariah. Namun tidak seluruh koperasi syariah ini memenuhi syarat mendukung program kawasan bebas riba. Pengembangan kawasan bebas riba ini adalah tindaklanjut program pengembangan sebanyak 500 koperasi syariah pada tahun 2017 lalu. Kawasan Bebas Riba adalah area di mana sistem riba atau bunga tidak diterapkan dalam transaksi keuangan.

Penyelenggaraan kegiatan keuangan masyarakat semaksimal mungkin diambil alih oleh koperasi syariah di kawasan tersebut. “Dengan adanya koperasi syariah ini, diharapkan tidak ada lagi praktik-praktik riba di lingkungan setempat. Baik di kecamatan, kabupaten, kelurahan, desa, hingga ke tingkat lingkungan. Koperasi syariah ini yang menjadi tumpuan penyelenggaraan kegiatan keuangan di masyarakat. sehingga tidak ada lagi rentenir, tidak ada lagi bank subuh yang memberikan pinjaman kepada masyarakat dan langsung ditagih setiap hari,” ujarnya.

Selain itu, koperasi syariah ini juga berperan mendukung penyelenggaraan kegiatan-kegiatan majelis taklim yang mengkampanyekan penyelenggaraan kegiatan ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

“Tidak semua koperasi memenuhi syarat tersebut. Sehingga baru 19 koperasi syariah yang eksis mengembangkan kawasan bebas riba. Inipun masih ada koperasi-koperasinya yang tidak aktif.Kalau sebelumnya, koperasi-koperasi syariah yang menjadi agen pengembangan kawasan bebas riba ini diberikan insentif khusus. Kalau tahun ini belum ada anggaran untuk insentifnya,” demikian Baiq Juita di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Jumat 15 Maret 2024 kemarin.

Kendati demikian, pengembangan kawasan bebas riba akan terus dilanjutkan untuk terus menguatkan potensi keuangan syariah di provinsi yang dikenal religius dengan mayoritas masyarakat muslim ini. (bul)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO