PENYEBARAN penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Mataram sangat mengkhawatirkan. Jumlah kasusnya mengalami peningkatan signifikan mulai periode Januari-April. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gotong royong sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit menular tersebut.
Lurah Monjok Timur, Sumanto menerangkan, surat edaran Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana tentang pencegahan penyakit demam berdarah dengue telah ditindaklanjuti dengan menggelar rapat koordinasi bersama kepala lingkungan. Rapat koordinasi membahas pencegahan penyakit demam berdarah. Salah satunya adalah, mengatur jadwal gotong royong di masing-masing lingkungan, karena meningkatnya kasus DBD di Kota Mataram. “Di wilayah saya ada enam lingkungan. Kita akan jadwalkan setiap jumat untuk gotong royong,” terang Sumanto dikonfirmasi pada Jumat 26 April 2024.
Gotong royong ini akan dikoordinasikan dengan Puskesmas Selaparang untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Sumanto menambahkan, pihaknya akan melibatkan kader, karang taruna, tokoh masyarakat dan lain sebagai mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah.
Dari laporan petugas sejak bulan Januari- April sebanyak tujuh warga positif DBD. Mereka mendapatkan perawatan insentif di rumah sakit dan dinyatakan pulih. “Alhamdulillah, sudah pulih dan beraktifitas normal,” katanya.
Ia mengatakan, Lingkungan Mamben dan Lingkungan Monjok Baru ditemukan kasus DBD menjadi sasaran gotong royong dengan pelibatan seluruh masyarakat.
Manto sapaan akrabnya, mendorong masyarakat agar menjaga kebersihan di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Perubahan cuaca ini memicu munculnya jentik nyamuk, sehingga perlu kesadaran masyarakat membersihkan genangan air di lingkungan tempat tinggal mereka.
Ditegaskan, pengasapan atau fogging bukan menjadi alternatif utama memberantas demam berdarah, melainkan hanya membunuh nyamuk dewasa.”Makanya lebih efektif kita minta masyarakat aktif menguras genangan air di rumah supaya lebih efektif,” terangnya. (cem)