Mataram (Suara NTB) – Sembilan indeks kelompok pengeluaran di Kota Mataram, memicu kenaikan inflasi di kota itu. Berbagai intervensi dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga.
Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Setda Kota Mataram, Luh Putu Sari Savitri menerangkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mataram di bulan April 20204, inflasi year on year sebesar 3,27 persen.
Inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran dari total sebelas indeks kelompok. Yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,20 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,20 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,87 persen. Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,84 persen. Kelompok pendidikan sebesar 1,78 persen. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,76 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,74 persen. Kelompok transportasi sebesar 1,43 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,73 persen.
Sedangkan penurunan indeks kelompok pengeluaran terjadi pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,40 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,54.
Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi year on year pada April 2024, antara lain, beras, daging ayam ras, tomat, emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, bawang putih, bawang merah, sewa rumah, sigaret kretek mesin (SKM) dan telur ayam ras. “Beras menjadi menjadi penyumbang inflasi,” terangnya dikonfirmasi pada Rabu 22 Mei 2024.
Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi year on year antara lain, telepon seluler, cabai rawit, sabun mandi cair, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, tongkol diawetkan, pengharum cucian/pelembut, udang basah, shampo, pir dan ikan pencaran. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi month on month pada April 2024, antara lain tomat, bawang merah, emas perhiasan, daging ayam ras dan sigaret kretek mesin. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi month on month, antara lain: beras, cabai merah, cabai rawit, tempe dan tahu mentah.
Pada April 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi year on year yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,28 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,31 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,27 persen; kelompok transportasi sebesar 0,18 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,11 persen.
Kelompok pendidikan sebesar 0,09 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,08 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen. Sedangkan pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi year on year, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen.
Untuk perbandingan inflasi pada April 2024, tingkat inflasi year on year Kota Mataram sebesar 3,27 persen dan tingkat inflasi year to day sebesar 1,43 persen. Tingkat inflasi year on year untuk April 2023 dan April 2022 masing-masing sebesar 4,46 persen dan 3,84 persen. Tingkat inflasi year on day April 2023 dan April 2022 masing-masing sebesar 1,17 persen dan 2,84 persen. (cem)