Mataram (Suara NTB) – Kalender pelaksanaan Motocross Grand Prix (MXGP) tahun 2024 sudah menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah dua seri. Lokasi pelaksanaan tidak lagi di Samota, Kabupaten Sumbawa, tapi dua-duanya digelar di Sirkuit Selaparang, eks Bandara Selaparang, Kota Mataram.
Belakangan, Walikota Mataram H. Mohan Roliskana menolak pelaksanaan MXGP dua seri di Sirkuit Selaparang. Hal ini, tentu akan berpengaruh terhadap pelaksanaan MXGP dua seri di Indonesia
Chairman MXGP Indonesia Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., mengungkapkan, jika menjadi tuan rumah event MXGP tidaklah mudah. Menurutnya, cukup wajar, jika di awal penyelenggaraan ada pihak yang tidak puas.
Terkait persoalan ini, ujarnya, pihaknya segera berkoordinasi dengan Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana, sehingga persoalan yang ada sekarang menjadi lebih jelas.
“Satu event yang tidak mudah. Apalagi kemarin itu ini yang awal-awal. Jadi pengalaman beberapa kali penyelenggaraan awal, pasti ada masalah. Jadi menurut saya, persiapan coba dimaksimalkan, karena pendanaan kita nggak sederhana juga mencari sponsor, mencari partner participant. Mudah-mudahan dengan berlalunya waktu dan ini hal baik untuk daerah kita,” ujarnya pada wartawan di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Selasa 28 mei 2024
Disinggung mengenai dukungan anggaran dari pemerintah daerah, Gubernur NTB periode 2018-2023 ini, mengakui, jika pelaksanaan sebelumnya tidak ada. Semuanya dikerjakan murni oleh pihak penyelenggara bekerja sama dengan sejumlah sponsor. “Support dari dulu tidak ada dari Pemprov, minimal pinjam tempat-tempat promosi,” ujarnya.
Sebelumnya, dua seri kejuaraan dunia balap motocross atau Motocross Grand Prix (MXGP) Indonesia tahun 2024 dipastikan akan digelar di eks Bandara Selaparang, Kota Mataram Mataram.
Proses perpindahan dan perubahan ini telah mendapat persetujuan dari berbagai pihak termasuk Infront Moto Racing selaku promotor MXGP International. Meski demikian, lintasan atau desain layout sirkuit antara seri pertama dan kedua berbeda.
Media Director MXGP Indonesia 2024, Baiq Yulia Rahmawati, menjelaskan. serie pertama MXGP menggunakan layout yang ada sekarang ini, sementara series kedua, akan berubah. Dijelaskannya, perpindahan lokasi penyelenggaraan dari Sirkuit Samota, Kabupaten Sumbawa untuk seri pertama yang akan berlangsung tanggal 28-30 Juni 2024 disebabkan banyak faktor. Beberapa di antaranya, terkait akomodasi penginapan dan penerbangan.
‘’Seperti kita tahu sendiri, di Sumbawa peningkatan akomodasi hingga tahun ini belum ada, terutama dari tempat tinggal dan juga transportasi dari segi penerbangan. Walau pesawat yang kita pergunakan seperti tahun sebelumnya adalah pesawat carter. Jadi itu beberapa alasan mengapa semua series MXGP berada di Lombok,’’ terangnya.
Disinggung terkait penyelenggaraan dua seri MXGP di Pulau Sumbawa, menurutnya, karena penyelenggara dalam hal ini PT. Samota Enduro Gemilang (SEG) melakukan banyak negosiasi dengan Infront Moto Racing.
Meski demikian, ungkapnya, pihaknya masih tetap berusaha menggelar MXGP di Pulau Sumbawa untuk beberapa seri ke depan. Namun, semuanya ini tergantung dari akomodasi dan kelancaran masalah transportasi menuju Pulau Sumbawa serta lobi ke pihak Infront. Meski Sumbawa tidak lagi jadi tuan rumah, kami akan menggelar closing concert MXGP di Sumbawa. ‘’Karena akarnya MXGP dimulai di Sumbawa, pasti tidak akan lupa dengan teman-teman yang ada di Sumbawa’’, ujarnya. (ham)