Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Provinsi NTB optimis target kunjungan wisatawan ke NTB di tahun 2024 tercapai, adapun target kunjungan wisatawan untuk tahun ini ialah 2.500.000 wisatawan, sampai dengan Mei 2024, kunjungan wisata ke NTB diketahui sudah lebih dari satu juta wisatawan.
“Sampai Mei ini, satu juta setengah (wisatawan) adasih,” ungkap Kabid Destinasi, Dinas Pariwisata NTB, Chandra Aprinova.
Ia melanjutkan bahwa animo wisatawan baik itu domestik maupun luar negeri cukup tinggi, khususnya di Gili Trawangan, selain itu, di kawasan wisata lain seperti KEK Mandalika juga banyak diminati wisatawan. “Animo terutama yang agak terpantau di Gili Trawangan, itu aja bisa sampai 2.500-3000 kunjungan wisata perhari,” katanya.
Adapun di bulan Juli, Agustus, September dipastikan NTB akan dijejali oleh wisatawan, hal ini karena di tiga bulan tersebut akan berlangsung kejuaraan-kejharaan baik itu nasional maupun internasional, salah satunya di bulan September akan berlangsung kejuaraan dunia Moto GP.
Selain maksimalkan Sport Tourism yang ada di kawasan KEK Mandalika, pemerintah provinsi NTB juga mencoba maksimalkan wisata muslim friendly. Pemaksimalan ini dilakukan karena mengingat bahwa Lombok sebagai pulau seribu masjid, pun dengan banyaknya wisatawan asal negara muslim seperti Timur Tengah, Malaysia, Pakistan.
“Wisata halal itu, termasuk Islamic Center, kedepan itu akan menjadi ciri khas kita selain Sport Tourism, artinya memusatkan semua jenis olahraga di Mandalika ” lanjutnya.
Sementara itu, untuk menumbuhkan kunjungan wisata dimasa low session, Chandra mengungkap bahwa pemprov NTB akan mencoba memaksimalkan Meeting, Incentives, Conventions, Exhibitions (MICE) berskala nasional untuk diselenggarakan di NTB. Sehingga meskipun sedang tidak dimasa high session, kunjungan ke NTB tetap ada.
“Pj Gubernur juga mengarahkan kita agar bisa menggaet MICE-MICE berskala nasional, untuk dilaksanakan di NTB, jadi menjelanh saat tidak high session, diluar Juli Agustus yang biasanya ramai, itu kita harus bisa menggaet event-event berskala nasional jadi diluar Juli-Agustus saat wisatawan asing tidak kesini, kita maksimalkan dengan rapat koordinasi berskala nasional,” jelasnya. (era)