REALISASI investasi di Provinsi NTB di triwulan I-2024 mengalami kenaikan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB mencatat, investasi di sektor Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) masih menempati posisi tertinggi seperti tahun-tahun sebelumnya.Kepala DPMPTSP Provinsi NTB, Wahyu Hidayat mengatakan, di triwulan I-2023 lalu, nilai investasi yang dicatat oleh NTB sebesar Rp7,8 triliun. Sementara di triwulan I-2024, realisasi investasi tercatat sebesar Rp8,8 triliun.
‘’Anga investasi ini merupakan gabungan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Sehingga angka investasinya naik menjadi 12 persen,’’ kata Wahyu Hidayat kepada Suara NTB, Kamis 30 Mei 2024 kemarin. Ia mengatakan, target investasi di Provinsi NTB antara nasional dan daerah berbeda. Kalau target yang diberikan oleh pemerintah pusat di 2024 ini sebesar Rp26,9 triliun. Sedangkan target RPJMD NTB sebesar Rp25,4 triliun.
“Jika mengacu pada target nasional yang mencapai Rp26,9 triliun, maka realisasi investasi NTB di triwulan I 2024 ini sebesar 33 persen,” katanya. Pertumbuhan investasi dan perekonomian di daerah dan di Indonesia secara umum memang menghadapi sejumlah tantangan global yang harus tetap diwaspadai. Saat digelar Rapat Kordinasi Percepatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) pertengahan Mei di Senggigi kemarin, Asisten Deputi Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Ferry Akbar Pasaribu menekankan bagaimana memperkuat iklim investasi di daerah, khususnya NTB agar lebih baik dan lebih banyak.
Secara global, perekonomian dunia sedang tidak baik-baik saja yang juga berdampak pada Indonesia, misalnya harga minyak yang naik akibat konflik di Timur Tengah, sebab distribusi dan perdagangan dunia terganggu. Indonesia yang juga memiliki ketergantungan dalam import minyak akibat konflik membuat jalur distribusi barang (minyak) lebih panjang dan menimbulkan pembengkakan biaya.
Namun secara khusus pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 masih baik. Realisasi investasi mengalami peningkatan khususnya di luar Pulau Jawa. Lebih detail pertumbuhan ekonomi Bali -Nusra sebesar 5,08 persen dengan kontribusi nasional 2,72 persen.
Perkembangan perekonomian dan investasi di NTB berdasarkan besaran Produk Domestik Regulional Bruto (PDB) pada TW l mencapai mengalami pertumbuhan 4,75 persen dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi menurut sektor lapangan usaha adalah pertambangan 12,48 persen, konstruksi 9,46 persen dan belanja pemerintahan, 8,71 persen. (ris)