spot_img
Selasa, Januari 14, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMInspektorat Diminta Audit Pengadaan Lampu Tenaga Surya

Inspektorat Diminta Audit Pengadaan Lampu Tenaga Surya

Mataram (Suara NTB) – Pemasangan lampu solar cell di kawasan Lingkar Selatan, Kota Mataram, telah rampung. Proyek senilai Rp9,5 miliar itu, diminta diaudit oleh Inspektorat guna mengantisipasi kesalahan administrasi.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin menerangkan, pemasangan lampu solar cell mulai dari depan retail modern di Jalan Dr. Soedjono, Kelurahan Jempong Baru sampai di Lingkungan Tempit. Rekanan telah menyelesaikan pemasangan lampu tenaga surya dan berita acara serah terima pekerjaan dilakukan pada pertengahan bulan Juni.

Meskipun demikian, rekanan memiliki tanggungjawab pemeliharaan atau garansi selama lima tahun. “Pokoknya kita terima nyala dan garansinya sampai lima tahun,” terang Zulkarwin.

Saat uji coba kata dia, beberapa lampu solar cell mati. Rekanan segera mengganti karena menjadi tanggungjawab mereka. Mantan Camat Selaparang ini menyebutkan, anggaran Rp9,5 miliar terpasang 116 titik lampu dua lengan dan 29 titik lampu satu lengan, sehingga totalnya mencapai 145 titik lampu. “Total lampunya 145 titik lampu,” ujarnya.

Pihaknya melakukan pemantauan terhadap pemasangan lampu tersebut. Selain itu, meminta Inspektorat untuk melakukan audit terhadap pekerjaan supaya sesuai dengan perencanaan, spesifikasi serta lampunya memenuhi standar.
Zulkarwin juga meminta pendapatan dari Satlantas Polresta Mataram terhadap keberadaan lampu tersebut. Pendapat dari kepolisian katanya, lakalantas turun dan kawasan sekitar itu terang. “Pemasangan lampu itu cukup memberikan dampak membantu alat-alat kelengkapan jalan,” jelasnya.

Perencanaan pengadaan lampu solar cell disusun tahun 2023. Pihaknya belum mengetahui apakah ada penambahan atau tidak, sehingga difokuskan untuk penataan dan revitalisasi penerangan jalan umum (PJU) konvensional sambil menunggu arahan dari pimpinan. Revitalisasi dimaksud seperti penggantian balon dan tiang-tiang yang patah. Tiang dan lampu butuh perawatan untuk membantu masyarakat.
“Tiang yang keropos kita intervensi karena perlu perawatan berkala,” demikian kata dia. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO