Sumbawa Besar (Suara NTB) – Desa Bunga Eja, Kecamatan Empang sampai dengan saat ini belum memiliki Sekolah Dasar (SD) meski sudah memiliki bangunan sekolah dan tanah seluas 2 hektare yang di hibah oleh pemerintah namun tidak kunjung digunakan.
Pantauan lapangan menggambarkan, tanah seluas 2 hektar, dan telah dibangun satu unit gedung sekolah tersebut saat ini tidak terurus dan terlantar. Bahkan di sekitar bangunan nampak tanaman jagung milik warga setempat karena tidak kunjung dimanfaatkan.
Korwil Pendidikan Kecamatan Empang, Muhammad Nasukha, saat pertemuan dengan Sekretaris dan Anggota Dewan Pendidikan serta kepala sekolah se-Kecamatan Empang, mengaku, bahwa keberadaan SD Bunga Eja merupakan program pendirian sekolah baru.
“Sekolah baru ini dirintis Bupati saat itu (Jamaluddin Malik) bahkan sudah ada tanahnya, satu unit bangunan, dan calon siswa cukup banyak,” ucapnya.
Dia melanjutkan, hanya saja kenyataannya hingga saat ini belum juga terealisasi. Bahkan dirinya mengakui tidak tahu secara pasti apa alasan belum terealisasinya program pendirian sekolah baru ini padahal kemudahan sudah ada.
“Lahan sekolah ini seluas 2 hektar, tetapi sampai sekarang kosong. Bahkan lahan ini mau disewa warga untuk tanam jagung karena disayangkan lahan luas tapi tak bermanfaat,” sebutnya.
Nasuha pun tidak menampik, ada beberapa daerah yang sangat sulit untuk membangun sekolah baru. Banyak faktor yang menjadi hambatan, yaitu tidak tersedianya lahan, memiliki lahan namun bermasalah, tidak ada calon siswa, dan letaknya jauh.
“Kalau di Desa Bunga Eja, tidak ada hambatan tetapi kami tidak tahu secara persis sehinhga sekolah ini tidak kunjung dimanfaatkan,” tambahnya.
Karena tidak adanya sekolah dasar lanjutnya, saat ini anak-anak di Desa Bunga Eja harus menempuh pendidikan sekolah dasarnya di sekolah yang berada di desa tetangga. Bahkan ada yang sekolah di wilayah Kecamatan Tarano, letaknya sangat jauh dari Bunga Eja.
“Di Desa Bunga Eja sudah ada MTs dan SMA Negeri ada di desa ini. Hanya SD nya yang belum ada,” timpalnya.
Ia berharap ke pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat merealisasikan rencana pembangunan SD di Bunga Eja yang sudah lama dirintis, agar layanan pendidikan berjalan efekif dan efisien. Apalagi potensi siswa cukup banyak, bahkan setiap tahun bisa mencapai 40 orang.
“Banyak potensi siswa di Bunga Eja akhirnya tersebar di beberapa sekolah yang berada di desa lain, mulai dengan jarak agak jauh hingga sangat jauh. Sehingga kami berharap bisa diberikan atensi khusus oleh Pemerintah,” tukasnya. (ils)
Recent Comments