spot_img
Selasa, September 10, 2024
spot_img
BerandaPENDIDIKANPelamar Guru Produktif SMK Sedikit, Dampak Minimnya Lulusan Perguruan Tinggi Pendidikan Vokasi

Pelamar Guru Produktif SMK Sedikit, Dampak Minimnya Lulusan Perguruan Tinggi Pendidikan Vokasi

Mataram (Suara NTB) – Kekurangan guru produktif atau guru kejuruan SMK masih menjadi isu secara nasional, termasuk di NTB. Saat ada rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) pun, pelamar untuk guru produktif di NTB sangat sedikit. Kondisi itu diduga karena masih minimnya lulusan perguruan tinggi pendidikan vokasi.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Nur Ahmad pada Kamis, 5 September 2024 mengatakan, ketika ada rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), pelamar untuk guru produktif kurang. Kondisi itu menyebabkan pihaknya menerima guru mata pelajaran adaptif sebagai guru mata pelajaran produktif.

“Biasanya pelamar untuk guru produktif juga kurang. Makanya ada beberapa guru mata pelajaran adaptif yang diterima di mata pelajaran produktif yang linear,” ujar Nur Ahmad.

Menurutnya, tidak terpenuhinya formasi guru produktif SMK dipengaruhi minimnya lulusan perguruan tinggi pendidikan vokasi. Kekurangan guru di formasi tersebut memang sudah terjadi beberapa tahun terakhir. “Lulusan perguruan tinggi pendidikan vokasi juga sangat minim,” imbuhnya.

Nur Ahmad sebelumnya mengatakan, dari hasil pemetaan yang dilakukan Dinas Dikbud NTB untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB, pihaknya membutuhkan total 2.473 orang guru. Dikbud NTB juga sudah mengusulkan guru PPPK sebanyak 1.990 formasi dan CPNS 483 formasi untuk rekrutmen 2024.

Dinas Dikbud NTB hanya mengusulkan formasi guru SMA, SMK, dan SLB untuk rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024 sebanyak 130 formasi. Usulan formasi guru di NTB untuk rekrutmen PPPK masih didominasi formasi guru pendidikan khusus untuk SLB dan guru produktif SMK. Usulan formasi menyesuaikan dengan kemampuan fiskal Pemprov NTB yang belum mencukupi untuk merekrut sesuai kebutuhan guru di NTB.

Sebagai informasi, pada jenjang SMK terdapat tiga jenis guru. Pertama, guru normatif yang merupakan guru mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. Kedua, guru adaptif adalah guru yang mengajar mapel biologi, fisika, matematika. Ketiga, guru produktif yang merupakan guru mengajar mata pelajaran sesuai dengan kejuruannya. (ron)



RELATED ARTICLES
- Advertisment -




Most Popular

Recent Comments