Taliwang (Suara NTB) – Seleksi Calon Siswa (Casis) Sekolah Kedinasan kerja sama Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI tinggal menyisakan 4 peserta. Mereka saat ini tinggal menunggu satu tahapan tes lagi untuk memastikan diri apakah dapat menempuh program sekolah kedinasan dengan beasiswa penuh dari Pemda KSB itu.
Untuk tahun ini Pemda KSB mendapatkan 3 kuota program kerja sama sekolah untuk jurusan tranaportasi darat itu. “Jadi di seleksi terakhir nanti akan digugurkan satu orang,” kata kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KSB, H Abdul Hamid, Senin, 9 September 2024.
Di awal Hamid menjelaskan, sebenarnya total ada 13 orang anak KSB yang mendaftar untuk mendapat kesempatan menjadi taruna sekolah kedinasan Kemenhub. Selama proses seleksi, satu persatu peserta kemudian ada yang dinyatakan gagal dan ada pula yang mengundurkan diri. “Lulus administrasi 13 orang terus gagal 4 orang di tahap tes kesehatan dan kesamaptaan. Berikutnya ketika mau ikut SKD (seleksi kompetensi dasar) mundur 3 orang. Dan waktu SKD tidak lulus 2 orang sehingga sekarang tersisa 4 orang,” urainya.
Untuk tes terakhir yang akan dilalui oleh para Casis saat ini adalah tahapan tes wawancara dan psikologi. Hamid menyebut 3 orang yang kemudian mendapat nilai terbaik maka berhak mengisi kuota program kerja sama Pemda KSB dengan Kemenhub RI tersebut. “Informasinya tes terakhir itu akan dilaksanakan minggu ini di Bali. Jadi semoga anak-anak kita yang akan mengikutinya sudah mempesiapkan diri dari sekarang,” harapnya.
Sebagai informasi pada penerimaan tahun ini, tersedia 3 lowongan yang dibuka pada jalur kerja sama Pemda KSB. Ketiganya adalah jurusan D III Manajemen Transportasi Jalan (MTJ).
Sementara itu ditanya upaya Pemda KSB untuk menambah jumlah kuota program sekolah kedinasan Kemenhub tersebut? Hamid mengatakan, sejauh ini pihaknya masih terus mengupayakan. Diakuinya penerimaan siswa tahun ajaran 2024-2025 ini menjadi jatah terakhir KSB dalam program tersebut. Namun demikian Pemda KSB sangat berharap Kemenhub masih memberikan kesempatan anak-anak KSB untuk berkarir di bidang keahlian transportasi untuk menutupi kebutuhan pegawai pemerintah KSB pada bidang tersebut. “Sesuai MoU kita dengan Kemenhub di awal hanya 12 orang dan itu habis tahun ini. Makanya kita minta beberapa waktu lalu bisa ditambah sampai 30 orang. Tapi itu belum dapat dipenuhi Kemenhub,” tukas mantan kepala Disnakertrans KSB ini. (bug)