spot_img
Minggu, Oktober 13, 2024
spot_img
BerandaNTBPuncak Kemarau, 20.000 Kilometer Persegi Lahan NTB Berpotensi Kebakaran

Puncak Kemarau, 20.000 Kilometer Persegi Lahan NTB Berpotensi Kebakaran

Mataram (Suara NTB) – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Ahmadi mengatakan seluruh kawasan di Nusa Tenggara Barap berpotensi kebakaran akibat puncak kemarau.

“Semua wilayah kita kekeringan, pulau Lombok kan 5.000 kilometer persegi, Sumbawa 15.000 kilometer persegi. Itu punya potensi entah itu kebakaran hutan, entah itu kebakaran perumahan,” ujarnya.

Ia mengatakan tingginya potensi kebakaran ini harus diantisipasi. Karena menurutnya, sedikit saja ada percikan api, kebakaran bisa saja terjadi.

“Sedikit saja kita tidak bisa mengendalikan api, rumah bisa saja terbakar, hutan bisa terbakar,” lanjutnya.

Karena potensi kebakaran yang kian tinggi, Ahmadi mengimbau seluruh masyarakat agar berhati-hati saat menggunakan api, Listrik, dan membuang puntung rokok, khususnya bagi masyarakat yang beraktivitas di lahan luas yang mudah terbakar seperti petani, pendaki, porter, dan lainnya.

“Perumahan dan hutan memang lagi tinggi potensi kebakaran, kita menghimbau untuk waspada terhadap penggunaan api, jangan membuang bara api, punting rokok, atau jangan meninggalkan aktivitas yang menggunakan api,” imbaunya.

BMKG juga menyatakan adanya indikasi kekeringan meteorologis dampak kemarau yang berkepanjangan. Beberapa kawasan di NTB masuk kategori waspada, siaga, dan awas kekeringan.

Waspada kekeringan terjadi di Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur. Kemudian level siaga terjadi di puluhan kecamatan seperti di Kecamatan Dompu, Huu, Kempo, Kilo, Manggalewa, Pajo, Woja Kabupaten Dompu, Kecamatan Bolo, Madapangga, Sanggar, Soromandi di Kabuaten Bima.

Untuk level awas kekeringan terjadi di Kabupaten Bima terutama di Kecamatan Palibelo serta di Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur.

Sebelumnya, seminggu lalu terjadi dua kali kebakaran besar di Pulau Lombok. Pertama ada kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bukit anak dara yang habis 286 hektare dilalap api. Kedua ada kebakaran Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat yang hanguskan empat ruang belajar Ponpes ini.

Per kemarin dan hari ini, telah terjadi tiga kebakaran di Lombok Timur yang mana pada Selasa, 10 September 2024 kemarin, terjadi kebakaran rumah di Sambelia yang diakibatkan karena lilin penerangan jatuh.

Hari ini, dua oven tembakau yang masing-masing ada di Terara dan Sakra Barat terbakar. Oven tembakau di Dusun Wise, Leming, Kecamatan Terara diketahui terbakar karena rak oven patah. (era/ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

VIDEO