spot_img
Selasa, Desember 10, 2024
spot_img
BerandaNTBSUMBAWAPJs Bupati Sumbawa Ajak BUMN dan BUMD Tangani Kekeringan

PJs Bupati Sumbawa Ajak BUMN dan BUMD Tangani Kekeringan

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sumbawa, Dr. Najamuddin Amy, mengajak seluruh Badan Usaha Milik Negara dan Daerah (BUMN dan BUMD) untuk terlibat secara aktif dalam penanganan dampak bencana kekeringan yang terjadi di wilayah tersebut.

“BUMN dan BUMD memiliki tanggung jawab sosial untuk berkontribusi bagi pembangunan daerah. Sakah satunya dengan keterlibatan mereka dalam penanganan kekeringan sebsgai bentuk nyata dari tanggung jawab sosial, ” kata Doktor Najam, Rabu, 9 Oktober 2024.

Doktor Najam melanjutkan, keterlibatan BUMN dan BUMD dalam upaya penanganan kekeringan merupakan langkah yang sangat strategis. Sehingga mereka diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi masalah yang kompleks ini.

“Jadi, keterlibatan BUMN dan BUMD sangat kita harapkan, karena jika hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah maka hasilnya tidak akan bisa maksimal,” ujarnya.

Doktor Najam berharap, keterlibatan BUMN dan BUMD, terutama yang bergerak di bidang sumber daya alam, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menangani kekeringan. Misalnya, PDAM dapat meningkatkan kapasitas produksi air bersih dan juga pihak perbankan untuk penyalurannya.

“Kita (Pemerintah) tidak bisa sendiri menangani masalah kekeringan ini karena anggaran kita juga sangat terbatas, sehingga peran BUMN dan BUMD sangat kami harapkan partisipasi nya,” tambahnya.

Pjs Bupati juga berharap BUMN/BUMD dapat berperan aktif dalam mencari solusi atas masalah kekeringan. Ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari penyediaan sumber daya proses pendistribusian air bersih ke masyarakat.

“Jadi, BUMN dan BUMD harus bisa membantu pemerintah dalam melakukan suplai air bersih bagi desa yang mengalami kekeringan di beberapa titik di Kabupaten Sumbawa,” timpalnya.

Berdasarkan laporan yang diterima PJs dari BPBD, bahwa kondisi kemarau tahun ini sangat parah jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu. Bahkan untuk volume air yang disalurkan biasanya satu desa hanya 6 tangki, sekarang untuk 6 tangki sangat kurang.

“Total masyarakat kita yang terdampak kekeringan sebanyak 33.964 jiwa dari 8.491 kepala keluarga (kk) dengan total kebutuhan air sebanyak 1.086.848 liter,” tukasnya. (ils)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO