Mataram (Suara NTB)- Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan (Bapeltanbun) Provinsi NTB menyelenggarakan Bimtek Climate Smart Agriculture (CSA). Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 23-25 Oktober 2024 lalu.
Bimtek tersebut menghadirkan narasumber dari Balai Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Pertanian Pati, Jawa Tengah, yaitu Baiq Nunung Sulastri dan Edi Supraptomo. Pada hari pertama, peserta dari Bapeltanbun NTB belajar tentang inovasi teknologi pertanian rendah karbon. Ali Pramono memperkenalkan lebih jauh seputar aktivitas pertanian dalam menyumbang emisi gas rumah kaca serta mitigasinya.
Sementara pada hari kedua, peserta melakukan sejumlah praktik. Di antaranya pembuatan pupuk kompos dengan bahan pupuk kandang dan dedaunan kering, EM4 aktif, dedak, dan kapur pertanian. Kemudian membuat alat Alternate Wetting and Drying (AWD), yaitu satu metode pengelolaan pengairan sawah berselang yang dapat diukur secara praktis menggunakan pipa paralon ukuran 3 inchi.
Ketiga, pembuatan biopestisida dengan bahan daun mimba, daun mahoni, kunyit, serta urine sapi. Terakhir, seleksi benih padi menggunakan larutan garam untuk mendapatkan benih yang bernas dan kualitas baik
Lalu di hari ketiga, peserta diskusi mengenai materi yang telah di dapatkan baik secara teori dan praktik bersama narasumber. “Climate Smart Agriculture adalah suatu pendekatan yang mentransformasikan dan mengorientasi ulang sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan” kata Kepala Bapeltanbun NTB, M. Decki lskandar. (*)